Jakarta, CNN Indonesia -- Andi Widjajanto baru diberi tahu Presiden dan Wakil Presiden bahwa dia menjadi target perombakan kabinet pada Selasa sore (11/8). Jabatan Menteri Sekretaris Kabinet yang kemarin masih dipegang Andi, Rabu ini (12/8) telah beralih ke Pramono Anung. (Baca juga
Andi: Komunikasi Politik Pramono Anung Empat Kali Lipat Saya)
“Pembicaraan soal reshuffle ada di media, tapi saya sebagai Sekretaris Kabinet (yang terkena reshuffle) baru diberi tahu kemarin sore oleh Pak Jokowi dan Pak JK,” kata Andi di Gedung Sekretaris Negara usai serah terima jabatan Seskab.
Andi bercerita, ketika Presiden Jokowi memanggilnya kemarin, sang Kepala Negara mengatakan ada kebutuhan untuk meningkatkan kinerja kabinet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu saya mengatakan, 'Saya bisa memahami keputusan Bapak. Saya mengucapkan terima kasih yang luar biasa bisa mendampingi selama sepuluh bulan. Minta maaf kalau ada salah’,” kata Andi mengulangi ucapannya kepada Jokowi.
"Kami mengobrol kecil, bahwa penting tetap menjalin koordinasi ke depan. Kapan-kapan bisa sowan ke Presiden dan Wapres untuk kangen dan pamit," ujar ahli kajian strategis itu.
Oleh sebab diberi tahu secara mendadak, Andi baru bisa mengemasi barang-barangnya yang berada di rumah dinas Minggu ini. Ia berharap semoga tak perlu lama untuk mengepak barang-barangnya itu.
Jika Andi baru tahu terdepak dari kabinet kemarin, tak demikian halnya dengan Pramono Anung yang menggantikannya. Pram –sapaan Pramono– ditawari menjadi Sekretaris Kabinet sejak tiga minggu lalu.
 Pramono Anung sesaat sebelum dilantik sebagai Menteri Sekretaris Kabinet oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
“Secara formal tiga minggu lalu saya ditelepon, ditanya apakah bersedia (menjadi Sekretaris Kabinet),” kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Oleh sebab Pram merupakan kader PDIP yang juga duduk di DPR RI, maka dia minta izin lebih dulu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, apakah boleh atau tidak menerima tawaran jabatan di kabinet.
“Saya minta dengan hormat pada Ketua Umum Megawati. Alhamdulillah diizinkan,” ujar Pram. (Baca juga:
Usai Dilantik, Pramono Anung Cium Tangan Megawati)
Setelah mengantongi izin dari Megawati, tutur Pram, Minggu malam (9/8) dia diundang Jokowi ke Istana. Di sana, mereka berbincang sekitar 45 menit.
“Di situlah beliau (Jokowi) menyampaikan dalam waktu dekat saya akan dilantik,” kata Pram.
Jokowi menitipkan sejumlah pesan khusus kepada Pram terkait jabatan barunya tersebut, yakni untuk membangun komunikasi ke dalam dan ke luar, termasuk dengan lembaga-lembaga tinggi negara dan partai-partai politik.
Andi sendiri berpendapat Pram amat cocok menduduki kursi Sekretaris Kabinet. “Salah satu keunggulan Pram dari saya ialah dia akan sangat lincah melakukan komunikasi. Itu keunggulan Pram yang tiga atau empat kali lipat dari saya, dan amat membantu tugas Sekretariat Kabinet,” kata Andi.
Apalagi, ujar Andi, Pram selama ini memiliki pengalaman luas di parlemen maupun partai. “Pram pernah menjadi Wakil Sekjen dan Sekjen PDIP. Dia akan kompeten menjalankan peran sebagai Seskab,” ujar Andi.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, Pram duduk sebagai anggota DPR RI. Pada DPR periode 2009-2014, ia menjabat Wakil Ketua DPR. Pram dikenal sebagai tokoh yang disegani kawan maupun lawan politiknya. Ketua DPR Setya Novanto pun kini mendukung Pram menduduki jabatan Seskab. (Baca
Pramono Anung: Pelobi Ulung di Kursi Sekretaris Kabinet)
(agk)