Perombakan Kabinet Bukti Pemerintah Akui Kelemahan Koordinasi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 08:02 WIB
Perombakan kabinet jadi bentuk kesadaran pemerintah terhadap lemahnya koordinasi jajaran kementerian di bidang ekonomi.
Presiden Joko Widodo saat pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo merupakan bentuk kesadaran terhadap lemahnya koordinasi dari jajaran kementeriannya. Persoalan itu diperkuat dengan beban pemerintah dalam mencari jalan keluar dari, salah satunya, perlambatan perekonomian global.

"Ada sebuah kesadaran pada titik lemah di level koordinasi. Benang merah itu terlihat dari pergantian tiga menko (menteri koordinator). Saya tidak mau komentar kenapa tidak empat sekalian. Agak susah menjawabnya," ujar Yunarto saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/8).

Menurut Yunarto, seorang presiden haruslah seorang generalis. Dia bukanlah seorang spesialis sehingga tidak perlu menjadi seorang teknokrat. Dalam hal ini, seorang menteri seharusnya menjadi spesialis dalam bidang yang dijabatnya untuk menyokong kinerja presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, kata Yunarto, Jokowi sejak menjabat di ranah eksekutif kerap mengurusi hal-hal teknis. Di antaranya bisa terlihat dengan gaya Jokowi yang doyan blusukan. Terakhir, Jokowi bahkan terjun ke lapangan mengurusi persoalan dwelling time bongkar-muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta.

Dalam banyak hal, gaya kerja Jokowi tersebut dianggap memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain karena rakyat merindukan emosi kedekatan dengan pemimpinnya. Hal itu tidak didapatkan oleh masyarakat pada masa periode kepemimpinan pemerintah sebelumnya.

Di sisi lain, kata Yunarto, cara kerja yang diterapkan Jokowi tersebut mengandung kelemahan lantaran cenderung menguras energi dan waktunya. "Ibaratnya, ngapain jadi mandor kalau bisa tunjuk mandor," kata dia.

Dengan kata lain, Jokowi saat ini membutuhkan dukungan dari seluruh menteri dengan loyalitas dan kinerja yang mumpuni. Mereka adalah orang-orang yang harus bisa menjalankan fungsi dan kewibawaan di sektor-sektor yang mereka atasi. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER