Jakarta, CNN Indonesia -- Sidang paripurna tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dijadwalkan selesai pada pukul 09.20 WIB ternyata berakhir lebih cepat pada sekitar pukul 09.10 WIB.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat yang juga Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Jokowi bagus.
"Pidato bapak bagus, dia terangin semua kaitan dengan reshuffle, apa semua dia terangin lembaga negara dia terangin juga," kata Luhut di sekitar Ruang Rapat Paripurna DPR, Jumat (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengomentari ada politisi partai lain yang menyebutkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo bernada datar dibandingkan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih memiliki intonasi naik turun.
"Kembali kan ada orang yg nadanya begitu, tapi kita lihat intinya bagus," kata Luhut.
Ia juga menyebutkan pidato presiden yang diagendakan tiga kali pada hari ini untuk menghormati dan mengakomodasi semua lembaga legislatif. Hal itu, dinilai Ruhut karena Presiden Jokowi sebagai orang yang fleksibel.
Dalam pidato kenegaraanya itu, Jokowi menyinggung beberapa hal. Jokowi membuka pidatonya dengan memberikan pujian kepada semua lembaga-lembaga negara.
Pujian pertama ditujukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Jokowi juga mengatakan program kerja DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat berjalan selaras dengan program pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Jokowi lalu menjelaskan mengapa dia melakukan perombakan (reshuffle) kabinet. Tujuan akhir yang ingin dicapai Jokowi dengan melakukan hal itu adalah untuk mempercepat pembangunan Indonesia.
Presiden Joko Widodo juga mengakui pemerintahannya masih belum berhasil mengatasi persoalan-persoalan ekonomi yang kini terjadi. Jokowi mengatakan bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah memusatkan perhatian untuk membangun infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, waduk dan pembangkit listrik.
Sementara untuk membantu rakyat miskin, Jokowi mengatakan pemerintah mempergunakan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor-sektor peroduktif dan jaring pengaman sosial.
(hel)