Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat milik maskapai penerbangan PT Trigana Air Service telah hilang kontak dengan menara Bandara Oksibil di Papua sejak pukul 14.55 WIT. Untuk membicarakan segala kemungkinan yang terjadi, jajaran Direksi Trigana menggelar rapat mendadak di kantor perusahaan yang berada di daerah Kalimalang, Jakarta Timur.
Pantauan CNN Indonesia, di kantor Trigana tersebut juga tampak sepi dari kegiatan. Namun begitu, salah seorang staf di kantor tersebut mengatakan atasannya sedang ada kegiatan.
"Para pimpinan sedang rapat di atas untuk menyusun semuanya. Nanti akan ada jumpa pers," ujar staf tersebut yang meminta dirahasiakan namanya, Minggu (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah keheningan lantai dasar kantor tersebut, seorang wanita tiba-tiba keluar dari dalam kantor dengan terisak-isak. Saat keluar dari kantor Trigana Air, perempuan tersebut disambut oleh perempuan lain yang juga tengah menangis.
Setelah berbincang, keduanya kembali masuk ke kantor Trigana Air dan menuju lantai dua kantor tersebut.
Saat ditanya ke staf, kedua perempuan tersebut bukanlah anggota keluarga dari penumpang pesawat yang hilang, melainkan pihak pramugari.
"Dua-duanya pramugari mas," ujar pria tersebut.
Sampai saat ini pihak Trigana Air masih belum mengeluarkan komentar resmi.
Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 267 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Capt. Hasanudin dengan Co. Pilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario.