LIPUTAN KHUSUS

Jusuf Ronodipuro: Diplomasi ala Wine dan Cerutu

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 08:46 WIB
Keluwesan pergaulan M Jusuf Ronodipuro ditunjang dengan kebiasaannya yang unik soal minum Wine dan menghisap cerutu. ia adalah sosok diplomat ulung.
M. Jusuf Ronodipuro (berdasi kupu-kupu tengah saat bertemu delegasi Inggris. (istimewa/dok. keluarga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua hal yang tak pernah bisa HS Dillon lupakan dari sosok M Jusuf Ronodipuro, sosok penikmat hidup. Hal pertama adalah Wine dan lainnya adalah cerutu. Dua benda itu, menurut Dillon adalah sarana Jusuf agar ia bisa menikmati indahnya hidup.

“Om Jusuf itu penyuka wine dan cerutu. Sering kali kami diajak nge-wine sambil mengisap cerutu. Selepas itu kami bisa kemudian bicara banyak hal,” ujar Dillon.


Kesukaan Jusuf akan wine dan cerutu jadi salah satu media juga untuk membangun keakraban dengan para koleganya, terutama yang berasal dari luar negeri.  (Baca juga: Kisah Tentang Si Penyebar Kabar Indonesia Merdeka)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika CSIS menjadi tuan rumah sebuah seminar internasional, maka usai seminar, sebagai tuan rumah yang baik, Jusuf Ronodipuro, akan mengajak koleganya dari luar negeri termasuk juga kolega dari dalam negeri untuk minum wine dan mengisap cerutu.

Tokoh lain yang dekat dengan wine adalah almarhum Rosihan Anwar. Salah satu tokoh pers Indonesia yang banyak berperan di masa kemerdekaan dan pasca kemerdekaan ini meninggal pada usia 88 tahun di tahun 2011 lalu.

Dalam usianya yang senja, Rosihan masih aktif menulis. Tidak itu saja, ingatannya juga masih tajam. Tidak ada pikun mendera pendiri sekaligus Pemred Harian Pedoman ini. Rosihan dalam satu kesempatan membagi resep panjang umur dan tetap punya pikiran yang tajam. Selain harus membuat otak terus bekerja dengan menulis, Rosihan menyebut kebiasaannya untuk meminum satu sloki wine sebelum tidur.

Dilon menyebut, sebenarnya bukan wine dan cerutu saja yang membuat Jusuf Ronodipuro mudah kenal dan dekat dengan seseorang. Jusuf disebut Dillon memiliki sebuah gravitas, sesuatu yang membuat orang lain tergerak untuk mendekat padanya.  (Baca juga: Hari-Hari Jusuf Ronodipuro Sebelum Proklamasi Dibacakan)

Gravitas ini disebut Dillon agak sulit untuk dijelaskan, tetapi bisa dirasakan jika bertemu dengan Jusuf secara personal. “Om Jusuf itu punya sesuatu yang membuat kita ingin mendekat. Penuh gravitas,” tutur Dillon yang juga dikenal sebagai pengamat pertanian dan persoalan kemiskinan yang kritis.

HS Dillon mengaku saat Om Jusuf sudah sering sakit-sakitan dan sekitaran tahun 2006-2007, dirinya sering menjeguk Om Jusuf di rumahnya. Selain kedekatan personal, Dillon mengaku dia lebih banyak mengambil peran almarhum ibu mertuanya yang kawan dekat Jusuf.

Dillon mengaku tidak mengantarkan Om Jusuf nya hingga ke liang lahat. Tetapi pada saat Jusuf Ronodipuro meninggal pada 27 Januari 2008, Dillon mengaku datang ke rumahnya untuk mengucapkan bela sungkawa kepada keluarganya. (Baca juga: Jusuf Ronodipuro, Si Pendongeng Handal Pengantar Tidur)

Jusuf Ronodipuro meninggal dalam usia 88 tahun. Usia yang sama Rosihan Anwar meninggal. Saat Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-70, mungkin Jusuf Ronodipuro masih tersenyum kecut. Perjuangannya masih belum membuahkan hasil yang manis. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER