Warga Bangga Ikut Upacara HUT RI ke-70 di Istana Merdeka

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 13:36 WIB
Bagi hampir seluruh masyarakat di negeri ini, masuk ke Istana Merdeka merupakan hal yang langka. Apalagi kalau bisa ikut upacara memperingati 17 Agustus.
Warga menjahit bendera merah putih di kawasan Pekojan, Jakarta Barat, Minggu, 16 Agustus 2015. Menyambut HUT Ri ke-70, warga yang tinggal di wilayah Bandengan Pekojan mengadakan lomba menjahit bendera sepanjang 500 meter yang diikuti oleh 300 orang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang berbeda dari upacara Peringatan Detik-Detik Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Senin (17/8). Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan bahwa 70 persen dari ribuan tamu undangan merupakan warga sekitar.

Ditemui CNN Indonesia seusai mengikuti rangkaian upacara, Sunni, warga Jalan Keamanan, Gajah Mada, Jakarta Barat, mengaku sangat senang diberi kesempatan untuk melihat secara langsung acara ini. Dia menuturkan sebelumnya hanya menghayati kemerdekaan dengan melihat upacara melalui siaran langsung di televisi.

"Bangga sekali kami sampai melihat acara ini. Mudah-mudahan merdeka terus," ujar Sunni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita berusia 43 tahun ini datang bersama ibundanya, Suratni. Sepakat dengan anaknya, Suratni mengaku senang dan bangga melihat acara peringatan kemerdekaan negaranya secara langsung.

Sunni mengaku semalam mendapatkan undangan dari saudara sepupunya yang merupakan mantan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Satu undangan bisa digunakan untuk dua orang tamu.

"Kebetulan saya dapat dari sepupu undangannya. Sepupu saya anggota Paskibraka tahun kemarin, perwakilan dari DKI Jakarta yang sekarang masih pengurus," kata dia.

Suratni menimpali, di dalam undangan tersebut menyebutkan bahwa dia dan anaknya harus duduk di section CC yang terletak tak jauh dari sisi kanan Istana Negara. Dia pun melihat beberapa warga lain yang duduk di section BB dan DD.

Suratni yang mengaku sebelumnya pernah memasuki Kompleks Istana Kepresidenan sebanyak dua kali ini menilai bahwa semakin hari Istana semakin tertata bagus.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan, pihaknya tidak bisa membuka pintu terlalu banyak. Oleh karena itu hanya warga sekitar dan beberapa dari berbagai pelosok Tanah Air yang diundang.

"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membuka pintu sebanyak-banyaknya," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis dari anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, Presiden memang mengundang warga dari beberapa kampung di sekitar Istana Kepresidenan dan warga dari luar Jakarta sekitar 2 ribu orang.

Teten memaparkan, ribuan warga tersebut berasal dari Kampung Pasar Baru, Kampung Gambir, Kampung Tanah Abang, Rusun Muarabaru, Rusun Marunda, Kampung Deret Tanah Tinggi, Kampung Deret Petogokan, Kampung Deret Benhil, Paguyuban Pedagang Blok G Tanah Abang, Paguyuban PKL, dan paguyuban pedagang pasar. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER