Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan serpihan pesawat Trigana Air dengan jenis ATR 42-300 nomor IL 257 yang diambil dari pantauan udara dan saat ini tengah melakukan fokus pencarian pada daerah yang sudah ditentukan berdasarkan informasi terakhir yang diterima, yakni titik koordinat 04 49289'S-140 29953'E dengan ketinggian 8.300 feet.
Deputi Bidang Operasi Mayor Jenderal TNI Heronimus Guru menyebutkan daerah yang berada di sekitar Distrik Okbape yang berjarak 7 mil atau 14 kilometer (km) dari Bandara Oksibil tersebut, menjadi prioritas pencarian untuk saat ini. Pihaknya sudah mengerahkan tenaga dari unsur Basarnas, TNI Angkatan Darat, Laut, Udara, Kepolisian dan masyarakat.
"Total satuan Basarnas dan potensi yang dilibatkan sejumlah 266 orang," kata Heru di Kantor Basarnas, Senin (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heronimus menyebutkan ada total 11 unit satuan udara yang dilibatkan yakni delapan pesawat fix wings dan tiga helikopter dari TNI AD Mi-17, TNI AU Super Puma dan helikopter Bell bantuan dari PT Freeport. Namun saat ini, berdasarkan informasi terakhir kondisi cuaca di lokasi sudah berkabut, sehingga helikopter SAR terpaksa kembali dan berada di Oksibil.
Lokasi temuan pesawat yang berdasarkan laporan dari tiga pesawat yang melakukan proses pencarian melalui udara pada tadi pagi pukul sembilan waktu setempat. Tiga pesawat tersebut berasal dari Susi Air, pesawat AMA dan Trigana Air.
Heronimus menjelaskan untuk pasukan darat yang juga terdiri dari unsur gabungan Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat masih dalam perjalanan menuju lokasi untuk membuat helipad yang ditujukan agar mempermudah proses evakuasi.
Meski demikian, Heronimus menuturkan kondisi medan yang sulit dan terjal menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh tim darat. Sehingga menurutnya, diperkirakan tim darat baru tiba sekitar 4-5 jam tergantung dengan kondisi cuaca yang terjadi disana."Untuk berapa lama pasukan sampai ke titik itu tergantung medan, diperkirakan 4-5 jam, dengan medan yang belum didatangi orang jadi sulit," kata Heronimus.
Hingga kini, menurut Heronimus, Kepala Basarnas FH Bambang Sulistyo sudah memimpin langsung operasi ini di Jayapura. Mengenai penyebab kecelakaan sampai sekarang, pihaknya belum dapat mengetahui. Sementara untuk metode evakuasi masih mengandalkan pantauan udara dan tim darat.
Heronimus mengatakan besok pencarian dari udara akan dimulai kembali pada pukul 06.30 waktu setempat. Selain itu ia juga menambahkan Basarnas akan menerjunkan tim tambahan malam ini dari pusat untuk berangkat ke Jayapura.
"Nanti malam Basarnas Special Group (BSG) yang berjumlah 12 orang berangkat naik pesawat umum," jelas Heronimus.
Sebelumnya, Tim darat pencarian dan evakuasi pesawat ATR 42 nomor penerbangan IL 257 milik Trigana Air Service menghentikan operasi sementara waktu. Pencarian dan evakuasi pesawat dihentikan karena buruknya cuaca di lokasi operasi saat ini.
"Tim darat saat ini menghentikan operasi sementara. Tim berhenti karena kabut tebal, jarak pandang sangat terbatas kurang dari 10 meter, cuaca buruk, dan dingin," ujar Kepala Biro Operasi Polisi Daerah Papua Komisaris Besar Tatang kepada CNN Indonesia, Senin (17/8).
Saat ini, Tatang bersama tim darat pencarian dan evakuasi dari unsur Badan SAR Nasional, TNI, dan kepolisian diketahui sedang berada di kawasan pegunungan Oksob yang memiliki tinggi 3.500 meter. Tercatat ada 200 personil evakuasi dari jalur darat yang menghentikan operasi sementara.
(pit)