Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membantah kabar yang beredar bahwa ada staf dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang menjadi penumpang pesawat Trigana yang hilang kontak sejak Ahad kemarin (16/8). Khofifah justru mendapat kabar bahwa pegawai PT Pos Indonesia yang berada dalam pesawat nahas tersebut.
"Saya dapat kabar staf PT Pos Indonesia yang membawa uang PSKS (Program Simpanan Keluarga Sejahtera) senilai Rp 6,5 miliar. Bukan staf Kemensos," kata Khofifah saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (17/8).
Namun Khofifah belum berani memastikan kebenaran kabar tersebut. "Saya dapat kabar kalau di dalam nama yang ada di Trigana Air ada nama staf PT Pos. Tapi saya belum tahu pasti namanya. Saya pun dapat informasi tidak langsung," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah mengatakan, memang ada dana PSKS sebesar Rp 6,5 miliar yang sudah ditransfer ke PT Pos Indonesia dan tinggal menunggu untuk disalurkan. "Memang di Oksibil itu dana PSKS yang harus dicairkan sekitar Rp 6,546 miliar," ujar Khofifah.
PT Pos Indonesia menjadi mitra Kemensos dalam menyalurkan dana bantuan ke daerah-daerah. Uang yang digunakan untuk bantuan akan ditransfer oleh Kemensos, lalu didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.
Kabar jatuhnya pesawat Trigana Air mulai ramai sejak Ahad sore. Pesawat Trigana Air dengan rute Sentani menuju Oksibil, Papua, kehilangan kontak pada pukul 14.55 WIT.
Badan SAR Nasional mencuit lewat akun Twitter bahwa pesawat Trigana tipe ATR 42 lepas landas dari Bandara Sentani pukul 14.21 WIT dan dijadwalkan tiba di Oksibil pada 15.16 WIT.
Pagi tadi, Kementerian Perhubungan menyatakan serpihan pesawat milik maskapai Trigana Air Service sudah ditemukan. Pesawat dengan nomor penerbangan IL 257 itu ditemukan pagi ini, pukul 08.50 WIT pada ketinggian 8.300 kaki di atas permukaan laut.
"Serpihan pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN ditemukan pukul 08.50 local time (LT), di koordinat 140 29.953E, 04 49 289S pada ketinggian sekitar 8300 ft," ujar Hadi Juraid, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik melalui pesan instan.
Terkait kecelakaan tersebut Menteri Pehubungan Ignasius Jonan mengatakan semua pejabat dan aparat yang terkait dengan hilangnya pesawat Trigana harus bertanggung jawab dan tidak memberikan toleransi atas bentuk kelalaian kerja.
"Setiap aparatur yang terkait hilangnya pesawat, harus bertanggungjawab. Saya tidak mentoleransi kelalaian dalam pekerjaan apapun," ujar Jonan dalam amanat upacara HUT RI ke 70 di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (17/8).
(rdk/rdk)