Jakarta, CNN Indonesia -- Wilayah Bukit Duri merupakan target penggusuruan berikutnya dalam program normalisasi Kali Ciliwung. Beberapa warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, mengaku pasrah jika hal tersebut terjadi.
Munir Azhari (48), warga asli Bukit Duri yang telah tinggal puluhan tahun menuturkan bakal menerima jika penggusuran dilakukan.
"Kalau emang digusur ya mau gimana lagi, saya ikutin pemerintah Jakarta ajah, kalau emang itu buat menghindari banjir Jakarta," kata Munir ketika ditemui CNN Indonesia di kediamannya, Kamis (20/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munir mengaku sampai saat ini belum ada sosialisasi soal akan adanya penggusuran dalam waktu dekat. Menurutnya, terakhir kali ada sosialisasi pada satu setengah tahun yang lalu.
"Sosialisasi udah lama, kalau enggak salah satu setengah tahun yang lalu di kelurahan, waktu itu yang datang dari Dinas Tata Air, bilangnya mau akan ada normalisasi Kali Ciliwung," ujar Munir.
Dia pun mengatakan, meski belum mempersiapkan diri untuk menghadapi penggusuran, namun dia tak merasa gusar dengan kericuhan yang terjadi Kampung Pulo kemarin.
"Belum ada persiapan kalau mau digusur, nanti saja nunggu ada pengumuman," kata Munir.
Ditanya tentang kesediannya jika diminta pindah ke rumah susun, Munir pun mengaku mau saja menerima tawaran tersebut.
Dia sadar benar bahwa lokasi rumah yang ditempatinya memang rawan terkena penggusuran.
"Ya kalau bisa
sih dikasih ganti rugi. Kalau enggak ya mau gimana lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan Tano (60), warga pendatang yang telah tinggal selama 15 tahun di Bukit Duri. Dia yang tinggal bersama anak dan menantunya akan menerima seandainya terjadi penggusuran.
"Kalau digusur ya paling bakal balik lagi ke kampung," kata Tano. (Baca:
Warga Kampung Pulo Diimbau Terima Tawaran Pemprov DKI)
Pulang ke kampung halaman merupakan salah satu solusi yang dimiliki Tarno sebab dirinya masih belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta. Menurutnya, banyak warga di Bukit Duri yang merupakan pendatang seperti dirinya.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, lokasi pemukiman warga Bukit Duri mempunyai tata letak lebih tinggi dibandingkan dengan Kampung Pulo. Banyak rumah di Bukit Duri didesain seperti rumah panggung sehingga menghindari banjir yang terjadi.
Hal tersebut berbeda dengan rumah warga di Kampung Pulo yang terletak sejajar dengan Kali Ciliwung, meskipun rata-rata rumah mempunyai dua lantai. (Baca:
Kampung Pulo Masalah Lama Yang Dibiarkan Tak Selesai)
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menggusur puluhan rumah di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (20/8).
Sempat terjadi bentrokan antara warga dan aparat keamanan yang menyebabkan 12 orang mengalami luka-luka dan 27 orang diamankan oleh pihak kepolisian. (Lihat:
Tak Terima Digusur, Warga Kampung Pulo Lawan Satpol PP)
(obs)