Ahok Singgung Keras KJP di Peringatan Hari Anak

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 10:40 WIB
Hari Anak Nasional 23 Juli lalu diperingati resmi hari ini, pertanyaan soal kemacetan, kebersihan dan KJP jadi pertanyaan popular yang dilayangkan kepada Ahok.
Dua anak mengikuti pawai peringatan Hari Anak Nasional di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu, 2 Agustus 2015. Pada peringatan kali ini, isu kekerasan terhadap anak dan pekerja anak menjadi fokus yang terus dikampanyekan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyinggung keras keberadaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang telah bergulir. Singgungan Ahok bukan tanpa alasan setelah munculnya temuan uang KJP diperuntukan bagi hal diluar pendidikan.

"Saya minta Pak Wali Kota, Lurah dan jajaran menjadi pemerhati. Di Jakarta butuh orang yang memerhatikan," kata Ahok dalam sambutan pada Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Taman Impian Jaya Ancol, Rabu (26/8).

KJP menjadi perhatian khusus Ahok setelah ia membuka Dialog dengan anak-anak yang melontar pertanyaan kepadanya. Selain KJP, maslaah kemacetan menjadi pertanyaan paling popular..

"Tahun lalu uang jajan anak-anak langsung dikasih, tahun ini kenapa lewat KJP?" tanya Salman salah satu anak yang hadir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok pun menjawab bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengetahui peruntukan uang yang digunakan. Ia ingin memastikan bahwa KJP digunakan untuk kepentingan belanja alat-alat sekolah dan keperluan pendidikan. Karena menurutnya selama ini uang disalahgunakan oleh orang tua.

"Karena kami ingin tahu kamu belanja untuk apa, karena setahun dana bisa sampai Rp 9,6 juta," jawab Ahok.

Selain itu, mengenai pertanyaan dari salah seorang anak soal kemacetan Jakarta, ia juga menekankan bahwa anak sekolah tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Sebagai gantinya, anak-anak didorong untuk menggunakan angkutan umum yang bisa dinaiki secara gratis menggunakan KJP.

"Mulai sekarang naik kendaraan umum, yang ke sekolah tidak naik motor. Kita tegaskan kepada pihak sekolah bahwa anak-anak tidak bisa naik motor, tapi naik kendaraan umum," ujarnya.

Selain itu, Ahok berpesan kepada 1.500 anak-anak yang hadir dari kalangan anak jalanan dan anak terlantar bahwa dalam rekreasi tidak harus di taman hiburan seperti ini, namun bisa juga berkunjung ke museum atau taman-taman. Selain itu ia juga berpesan kepada Dinas Pendidikan agar memberikan Kartu Jakarta Pintar kepada anak-anak yang tidak mampu.

Acara ini juga diisi dengan tarian-tarian tradisional, penyerahan kursi roda, kaki palsu, alat bantu dengar dan paket edukasi buku-buku bacaan kepada anak-anak yang membutuhkan.

Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 th 1984. Untuk tahun ini Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakannya di taman hiburan dengan maksud untuk memenuhi salah satu hak dasar anak, yaitu hak rekreasi.

Sebagai penutup, Ahok berpesan agar anak-anak tidak buang sampah sembarangan, baik di lingkungan penyelenggaraan maupun di sekolah atau lingkungan rumah. Ia juga meminta kepada anak-anak agar mengingatkan kepada orang tua masing-masing yang masih suka membuang sampah sembarangan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER