PDIP Tak Masalah Dubes dari Partai Politik

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 22:27 WIB
Kementerian Luar Negeri disebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah mempersiapkan program khusus untuk bekal calon dubes dari luar.
Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mendatangi Komisi III DPR RI, guna memberikan keterangan dan bukti-bukti terkait pertemuannya dengan Ketua KPK Abraham Samad, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Presiden Indonesia Joko Widodo yang memilih sejumlah orang berlatar belakang partai politik sebagai duta besar Indonesia di luar negeri mendapat komentar negatif maupun positif. Namun, PDIP menyatakan tidak mempermasalahkan pemilihan tersebut.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa satu hal utama dari seorang duta besar adalah mereka benar-benar merepresentasikan negara

"Ada jalur karir juga jalur luar, yang jalur luar harus melalui suatu kesiapan," kata Hasto saat ditemui di Lenteng Agung, Kamis (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto pun mengaku bahwa dirinya mendapat informasi yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah mempersiapkan program khusus untuk membekali para calon duta besar yang berasal dari luar.

Hasto menegaskan, Jokowi sudah pernah menyampaikan bahwa duta besar bukan hanya memiliki kemampuan dasar diplomatik dan politik saja tapi juga kemampuan marketing yang baik.

"Mereka juga harus paham seluruh potensi untuk dipasarkan guna mendorong ekonomi dan ekspor kita," ujarnya.

Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung memaparkan alasan mengapa Presiden Joko Widodo mengusulkan beberapa nama politisi dari partai koalisi menjadi duta besar kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Pramono, duta besar merupakan perpanjangan tangan dari presiden di berbagai negara. Sementara setiap presiden memiliki gaya dan tujuan yang berbeda-beda dalam memimpin sebuah pemerintahan.

"Tapi memang orientasi setiap pemerintahan berbeda. Beliau (Presiden Jokowi) ingin siapapun yang ditunjuk sebagai dubes itu bisa menjadi semacam marketing bagi pemerintahan ini, di manapun ditugaskan. Hal itulah yang dilakukan Presiden," ujar politisi yang akrab disapa Pram itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (26/8). (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER