Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta kepastian hasil penyidikan terhadap dugaan kasus korupsi dalam pembelian
mobile crane yang menyeret Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Richard Joost Lino. Menurutnya, pihak kepolisian mesti membedakan antara kesalahan korporasi atau bukan.
"Soal Lino harus dilihat masalahnya apa. Kalau hanya masalah kebijakan koorporasi harus korporasi karena kesalahan korporasi belum tentu kriminal," kata JK sebelum meninggalkan kantornya, Jakarta, Senin (31/8).
(Lihat Juga: Polri Enggan Ungkap Saksi Kasus PT Pelindo II)JK mengatakan jika dugaan termasuk dari kesalahan korporasi maka dibutuhkan pemahaman terhadap kebijakan korporasi terkait. Namun, JK mengatakan tetap tak menutup kemungkinan bahwa kasus ini mengakibatkan kerugian pada negara.
(Baca Juga: Minta Penjelasan Penggeledahan, Menteri BUMN Telpon Kapolri)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melanggar atau merugikan negara dan juga terbukti itu bisa ditindaklanjuti dan kalau memang ada pelanggaran menurut UU diperiksa," ucap JK.
Diwawancarai secara terpisah, akibat ketidakjelasan kasus ini, Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui munculnya kekhawatiran dalam jajaran karyawan dan direksi BUMN.
(Lihat Juga: Puluhan Ribu Buruh Akan Demo di Jakarta Besok)
"Jadi tentunya kami ingin menjaga profesionalitas terjaga para profesional itu tetap bersemangat dan mau bekerja di BUMN. Banyak sekarang direksi dan karyawan khawatir, hal-hal seperti ini akan banyak terjadi. Kami melihat dari proses hukumnya bagaimana," katanya.
Oleh karena itu, penting menurut JK, hasil penyidikan untuk meluruskan kasus ini.
Sebelumnya, Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menggeledah kantor PT Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok. Penggeledahan dilakukan terkait dugaan korupsi pengadaan
mobile crane.
Penggeledahan dilakukan sekira pukul 13.00 WIB. Hingga saat ini penyidik masih mencari barang bukti berupa dokumen dan komputer yang berkaitan dengan dugaan korupsi ini di kantor Pelindo II.
Bareskrim juga mengatakan akan memeriksa Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino terkait kasus dugaan korupsi pengadaan
mobile crane dan simulator kapal di perusahaannya.
(utd)