Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, memimpin audiensi antara sejumlah perwakilan serikat buruh dan dua anggota Kabinet Kerja, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri dan Menteri Kesehatan, Nina Moeloek, Selasa (1/9).
Pertemuan tiga jam tersebut tidak menemukan satu kesepakatan apapun. Hanif berkata, forum itu tidak memiliki dasar hukum untuk menentukan suatu keputusan.
(Lihat Juga FOKUS Buruh Kembali Kepung Jakarta)Meski demikian Luhut berkata, forum itu akan berlanjut pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Ia berjanji, pemerintah akan mengintensifkan dialog dengan buruh.
(Lihat Juga: Temui Jokowi, Badrodin Sebut Demo Buruh Berjalan Aman)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berjanji, setiap satu atau dua bulan kami akan bertemu dan berbincang agar masalah-masalah buruh bisa diselesaikan," ungkapnya.
(Baca Juga: Jokowi Pantau Demo Buruh Melalui Menteri-menteri)Pertemuan tersebut, menurut Luhut, akan dihadiri seluruh menteri dan pimpinan lembaga negara yang tugas dan kewenangannya bersinggungan dengan kepentingan pekerja. Terkait tempat, ia berkata, dapat diatur kemudian.
Terkait demonstrasi di sejumlah kota, Luhut memperlihatkan apresiasinya. Ia menuturkan, unjuk rasa merupakan hak setiap orang yang harus dihormati.
"Saya melihat demo berjalan dengan baik dan matang, itu adalah hak demokrasi buruh untuk mengingatkan pemerintah mana kala pemerintah lupa terhadap kewajibannya," tutur Luhut.
Ia berkata, Selasa pagi tadi pihaknya telah melaporkan aksi dan tuntutan buruh pada awal September ini kepada Presiden Joko Widodo.
"Tadi pagi saya lapor pada Presiden dan dia memberikan salam hangat pada semua buruh. Dia mengatakan, pemerintah akan memberikan yang terbaik," ucap Luhut.
Sebelumnya, sebanyak puluhan ribu buruh dari 20 daerah di Indonesia melakukan demonstrasi di depan Istana Negara. Mereka datang sejak pukul 09.00 WIB dan menuntut beberapa hal kepada pemerintah, terutama penolakan kebijakan pemerintah yang pro atas tenaga kerja asing.
Selain itu, para buruh juga melakukan demonstrasi akibat kekhawatiran meluasnya PHK di perusahaan dan pabrik imbas dari terus melemahnya nilai tukar Rupiah atas dolar Amerika.
(utd)