Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siap mengganti Sekretaris DPRD Provinsi DKI Jakarta (Sekwan) yang saat ini dijabat oleh Ahmad Sotar Harahap. Ahok pun tengah mencari sosok yang tepat untuk menjabat posisi tersebut.
"Salah satunya sekwan. Kita lagi evaluasi siapa yang bisa gantikan sekwan," kata Ahok, di Balai Kota pada Kamis (2/9). (Baca:
Terlalu Baik Dengan Lurah, Wali Kota Jaksel Dicopot Ahok)
Menurut Ahok, ada beberapa alasan yang menyebabkan dirinya berencana mengganti posisi Sekwan. Salah satunya masalah pungutan liar di lahan parkir DPRD DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya bisa gara-gara BPK kemarin, bisa urusan parkir, macam-macam (alasannya)," ujar Ahok.
Terkait masalah lahan parkir, Pemprov DKI Jakarta mendapati adanya pungutan liar (pungli) di lahan parkir basement lantai 3 Gedung DPRD DKI Jakarta. Ada dugaan hasil pungli tersebut diterima juga oleh sekretaris dewan. Sebab, Sekwan memiliki kewenangan untuk memberikan izin bagi petugas parkir.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta, Agus Suradika mengatakan ada dua pejabat pemprov yang dievaluasi.
Pasrah Jika DicopotSekretaris DPRD DKI Jakarta, Ahmad Sotar Harahap angkat bicara mengenai kabar yang menyebutkan dirinya akan dicopot dari jabatanya saat ini. Menurutnya, dirinya belum mendengar kabar pencopotan tersebut.
"Belum dengar," kata Sotar pada Kamis (2/9).
Namun, jika kabar itu benar, ia mengaku tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan kewenangan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Enggak apa-apa, kan kewenangan gubernur itu. Enggak masalah, kewenangan Pak gubernur siapa yang mau lawan," katanya.
Sotar mengatakan sejak ia diterima sebagai pegawai negeri sipil, dirinya siap ditempatkan dimana saja. Menurutnya ia sudah bekerja maksimal dan jika memang ada penggantinya, dia siap memberikan jabatannya saat ini.
"Kalau menurut dia (Ahok) ada yang mampu, silahkan. Saya sudah maksimal. Kalau ada kesalahan namanya juga manusia," ujar Sotar.
(obs)