Ancam Somasi Imam Masjid NY, Fadli Zon Dipandang Anti Kritik

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Minggu, 06 Sep 2015 12:12 WIB
Aktivis FITRA menilai perdebatan dan ancaman somasi itu menunjukkan DPR yang tidak mau dikritik dan diawasi oleh masyarakat.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. (@fadlizon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ancaman Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon yang mau melayangkan somasi kepada Imam Masjid New York Shamsi Ali dipandang negatif oleh masyarakat. DPR dianggap anti kritik karena hendak melayangkan somasi kepada warga yang mengawasi kinerja mereka selama kunjungan kerja ke Amerika Serikat awal bulan ini.

"Fadli menimbulkan konflik baru karena ada warga Indonesia di Amerika, yang mengawasi kunjungan mereka, tapi malah diancam balik. Ini mengecewakan dan seolah-olah DPR anti kritik. Kok mereka tidak mau diawasi masyarakat," ujar Manager Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Apung Widadi saat dihubungi, Minggu (6/9).

Para perwakilan DPR yang berangkat ke AS dipandang telah menyelewengkan uang negara karena tidak menggunakan anggaran untuk hal yang bermanfaat. Menurut Apung, pertanggungjawaban kepada publik atas kunjungan kerja ke AS harus diberikan sepulangnya rombongan DPR dari Negeri Paman Sam nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan minta pertanggungjawaban laporan keuangan kunjungan kerja. Apalagi saya dengar bukan hanya 9 orang yang berangkat, tapi sampai 73 orang ke AS, ini kan tidak transparan," katanya.

FITRA akan menggunakan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik untuk meminta pertanggungjawaban rombongan DPR yang berangkat ke AS.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Wakil Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon mengikuti agenda sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York. Acara tersebut diagendakan berlangsung dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 2 September 2015.

Namun, Setya memilih memperpanjang keberadaaanya di Amerika dan kemudian bertemu Donald Trump. Setelah pertemuan itu menjadi sorotan berbagai kalangan, Fadli Zon menjelaskan pertemuan tersebut bersifat informmal dan bukan bagian agenda resmi yang direncanakan.

Fadli juga membantah kehadirannya bersama Novanto merupakan bentuk dukungan DPR kepada calon dari Partai Republik tersebut. Ia menegaskan DPR tidak berurusan dengan pemilihan presiden di Amerika Serikat.

Reaksi pun juga diberikan oleh Shamsi Ali kepada Fadli yang sempat foto bersama Trump. Namun, belakangan Fadli justru balik menyerang Shamsi atas reaksi yang diberikan. Perdebatan antara kedua orang ini dan juga ancaman Fadli Zon kini ramai di media sosial. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER