Istana Bantah Eddy Pratomo Ke AS Gunakan Anggaran Negara

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 18:00 WIB
Setkab Pramono Anung membantah utusan khusus masalah garis perbatasan Eddy Pratomo menggunakan anggaran negara dalam rombongan bersama DPR ke Amerika Serikat.
Calon Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah bahwa utusan khusus masalah garis perbatasan, Eddy Pratomo, menggunakan anggaran negara saat mengikuti rombongan Ketua DPR Setya Novanto dan wakilnya Fadli Zon mengunjungi Amerika Serikat.

Menurut Pramono, saat itu Eddy hadir sebagai pribadi, bukan sebagai utusan khusus. Lagipula, ia mengaku belum menyetujui saat Eddy mengajukan anggaran kepadanya.

"Kebetulan ketika beliau mengajukan anggaran kepada kami, saya pada waktu itu belum menyetujui, sehingg pasti pada saat itu berangkat tidak pakai anggaran negara," ujar politisi yang akrab disapa Pram itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/9).
Pram mengaku tidak tahu Eddy bisa tetap berangkat ke negeri Paman Sam menggunakan uang siapa. "Pakai anggaran siapa, saya enggak tahu," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Setya, Fadli, Eddy beserta Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, dan Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha mengunjungi Amerika Serikat untuk menghadiri sidang parlemen dunia ke-4 di New York. Sidang itu sebenarnya telah rampung pada 2 September 2015 lalu.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan itu sempat menghadiri konferensi pers kampanye bakal capres Amerika Serikat Donald Trump. Mereka juga melakukan pertemuan tertutup dengan Trump selama 30 menit sebelum menghadiri konferensi pers itu. Beberapa saat sebelum konferensi pers Trump usai, Setya menyebutkan bahwa orang-orang Indonesia menyukai sang miliarder.

Terkait hal itu, Pramono enggan berkomentar. "Jadi intinya, saya enggak komentar. Bukan anggota DPR dan tidak etis untuk dikomentari oleh pemerintah," kata dia.

Ketika ditanya soal pernyataan Setya yang menyebutkan bahwa ia sempat membicarakan soal investasi dengan Trump, Pramono menuturkan, "pokoknya kami tidak mau komentari hal yang bukan tugas utama pemerintah. Tetapi ada catatan saja, kalau ada hal yang berkaitan dengan investasi, itu tugasnya pemerintah," ujar dia. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER