Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Jenderal Budi Waseso akan mengevaluasi seluruh kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN). Baru dilantik hari ini menggantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar, Budi mengaku akan lebih dulu mendengar masukan dari seluruh staf di lembaga yang baru dipimpinnya itu.
Budi tak mau banyak bicara soal rencana kerjanya ke depan memimpin BNN. Jenderal bintang tiga ini hanya bicara soal pembenahan internal lembaga.
"Saya ingin tahu apa yang sudah dilaksanakan atau yang belum dilaksanakan," kata Budi saat ditemui di kantor BNN, Selasa (8/9), usai diambil sumpah jabatannya..
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang sudah dilakukan BNN, menurutnya harus diketahui agar bisa melakukan inovasi lain dalam pemberantasan narkotik. Karena itu Budi berharap ada masukan dari para staf BNN untuk membuat rencana kerja ke depan.
"Dilihat program yang sudah ada, lalu dievaluasi kembali. Saya juga akan dengar masukan dari staf perihal apa yang telah dan sedang dilakukan," ujarnya.
Masukan yang Budi maksud termasuk juga soal proses rehabilitasi yang menjadi salah satu program BNN memberantas peredaran dan konsumsi narkoba. Menurut Budi, penanggulangan narkoba memang harus berjalan secara simultan termasuk dengan evaluasi terhadap undang-undang terkait.
"Jika ada yang belum sempurna, disempurnakan, nanti bisa saja malah menghambat proses atau tujuan kita. Ini yang perlu dievaluasi," kata mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tersebut.
Budi dilantik oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Kantor BNN Cawang. Ia ditunjuk menjadi Kepala BNN berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 139/M tahun 2015.
Badrodin dalam sambutannya yakin bahwa Budi Waseso akan menjalankan tugas sebagai kepala BNN sebaik-baiknya.
(sur)