Mengaku Kangen Warga Jakarta, Jokowi Kembali Blusukan
Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2015 19:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa minggu belakangan Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja ke berbagai penjuru Ibu Kota. Sang kepala negara mengakui bahwa kegiatan tersebut dilakukan karena ia rindu dengan warga yang pernah dipimpinnya semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Ya saya dulu ke sini sudah beberapa kali. Terus hilang satu tahun. Kan juga kangen," ujar Jokowi beberapa saat setelah blusukan di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Selasa (8/9).
Jokowi bercerita, semenjak menjadi presiden, ia seringkali blusukan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga jarang menengok kampung-kampung di Jakarta.
"Ya kalau ke daerah kan juga sama, yang di kampung-kampung di sini kan denger, mengerti, 'Pak, kok ke daerah terus? Lupa ya sama yang di sini?'" kata dia.
Mantan Wali Kota Solo itu menolak jika blusukannya ini dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga daya beli masyarakat atau bentuk ketakutan pemerintah jika masyarakat tidak bisa membeli sembako.
"Oh enggak, kamu harus mengerti inflasi sekarang ini sangat rendah sekali, jadi gejolak pangan itu sangat kecil sekali," ujar dia.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Jokowi tiba lokasi pembagian pertama, yaitu di Lapangan Bedeng, Jalan Pisangan Baru Tengah RT 001 RW 012, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur.
Untuk bisa menuju ke Lapangan Bedeng, Jokowi harus melewati gang sempit yang bersebelahan langsung dengan sungai. Warga pun menyambutnya dengan antusias. Ada yang meneriakkan nama Jokowi, ada yang bertepuk tangan, ada yang sibuk mengambil gambar dengan handphone. Tak sedikit juga yang berebut untuk bersalaman.
Di lokasi itu, Presiden dan Ibu Negara membagikan 500 sembako yang berisi 5 kilogram beras dan 1 liter minyak goreng kepada masyarakat. Beberapa menit kemudian, Iriana juga nampak sibuk membagikan buku dan kaos kepada anak-anak yang ada di sana.
Tuntas membagikan sembako, Jokowi beserta rombongan bergeser ke lokasi kedua, yakni Kampung Pertanian Utara RT 10/RW 01, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur.
Setibanya di sana, ia disambut oleh Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. Tak berbeda dengan yang dilakukan pada lokasi pertama, di sini ia pun membagikan 500 sembako, kaos, dan buku kepada warga sekitar.
Pekan lalu, Jokowi blusukan ke wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara untuk melakukan hal yang sama. Ia bercerita, ada pimpinan daerah yang secara langsung mengeluhkan kepadanya soal terlalu seringnya ia mengunjungi berbagai daerah di luar ibu kota.
Istilah blusukan muncul karena Jokowi. Saat menjadi Wali Kota Solo, dia sering melakukan kunjungan mendadak ke lokasi-lokasi tertentu untuk mengecek apa yang sudah dilakukan oleh anak buahnya, atau untuk mendengarkan langsung keluhan atau masukan dari masyarakatnya. Blusukannya dulu diam-diam, tanpa sepengetahuan media.
Blusukan ini, selain sebagai upaya kontrol Jokowi atas kerja anak buahnya, juga agar dia lebih dekat dengan rakyatnya. Berkat itu, Jokowi tidak hanya terpilih menjadi wali kota Solo dua kali, gubernur DKI Jakarta hingga kini jadi Presiden.
Usai itu, semua kepala daerah, pejabat, atau menteri yang berada di bawah Jokowi melakukan hal serupa. Setiap berkunjung ke daerah atau lokasi tertentu disebut blusukan dan sambil mengundang media. Maraknya pejabat yang ingin kunjungannya ke daerah atau lokasi tertentu disebut blusukan, membuat blusukan lebih dimaknai sebagai upaya pencitraan semata. (hel)
"Ya saya dulu ke sini sudah beberapa kali. Terus hilang satu tahun. Kan juga kangen," ujar Jokowi beberapa saat setelah blusukan di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Selasa (8/9).
Jokowi bercerita, semenjak menjadi presiden, ia seringkali blusukan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga jarang menengok kampung-kampung di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 17.00 WIB, Jokowi tiba lokasi pembagian pertama, yaitu di Lapangan Bedeng, Jalan Pisangan Baru Tengah RT 001 RW 012, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur.
Untuk bisa menuju ke Lapangan Bedeng, Jokowi harus melewati gang sempit yang bersebelahan langsung dengan sungai. Warga pun menyambutnya dengan antusias. Ada yang meneriakkan nama Jokowi, ada yang bertepuk tangan, ada yang sibuk mengambil gambar dengan handphone. Tak sedikit juga yang berebut untuk bersalaman.
Di lokasi itu, Presiden dan Ibu Negara membagikan 500 sembako yang berisi 5 kilogram beras dan 1 liter minyak goreng kepada masyarakat. Beberapa menit kemudian, Iriana juga nampak sibuk membagikan buku dan kaos kepada anak-anak yang ada di sana.
Tuntas membagikan sembako, Jokowi beserta rombongan bergeser ke lokasi kedua, yakni Kampung Pertanian Utara RT 10/RW 01, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur.
Setibanya di sana, ia disambut oleh Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. Tak berbeda dengan yang dilakukan pada lokasi pertama, di sini ia pun membagikan 500 sembako, kaos, dan buku kepada warga sekitar.
Pekan lalu, Jokowi blusukan ke wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara untuk melakukan hal yang sama. Ia bercerita, ada pimpinan daerah yang secara langsung mengeluhkan kepadanya soal terlalu seringnya ia mengunjungi berbagai daerah di luar ibu kota.
Istilah blusukan muncul karena Jokowi. Saat menjadi Wali Kota Solo, dia sering melakukan kunjungan mendadak ke lokasi-lokasi tertentu untuk mengecek apa yang sudah dilakukan oleh anak buahnya, atau untuk mendengarkan langsung keluhan atau masukan dari masyarakatnya. Blusukannya dulu diam-diam, tanpa sepengetahuan media.
Blusukan ini, selain sebagai upaya kontrol Jokowi atas kerja anak buahnya, juga agar dia lebih dekat dengan rakyatnya. Berkat itu, Jokowi tidak hanya terpilih menjadi wali kota Solo dua kali, gubernur DKI Jakarta hingga kini jadi Presiden.
Usai itu, semua kepala daerah, pejabat, atau menteri yang berada di bawah Jokowi melakukan hal serupa. Setiap berkunjung ke daerah atau lokasi tertentu disebut blusukan dan sambil mengundang media. Maraknya pejabat yang ingin kunjungannya ke daerah atau lokasi tertentu disebut blusukan, membuat blusukan lebih dimaknai sebagai upaya pencitraan semata. (hel)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK