Demokrat Sebut Politik 'Dua Kaki' PAN Membingungkan

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 12:17 WIB
PAN bergabung dengan pemerintah, tapi mengklaim tak meninggalkan Koalisi Merah Putih. Sejumlah nama diajukan PAN ke Jokowi untuk mengisi KEIN.
Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir menemui Jokowi di Istana, Kamis (10/9). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Legislator Partai Demokrat Agus Hermanto berpendapat, peta perpolitikan di parlemen tak bakal terlalu terpengaruh dengan langkah Partai Amanat Nasional (PAN) menyeberang ke kubu pemerintahan Jokowi. Terlebih, PAN justru menyatakan tak pernah keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).

“Secara politik agak bingung. Membantu pemerintah tapi tidak di Koalisi Indonesia Hebat. Tapi tak apalah, namanya juga demokrasi,” kata Agus di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (11/9).

Wakil Ketua DPR itu yakin perubahan haluan PAN tak bakal berujung pada kocok ulang pimpinan Dewan atau alat kelengkapan Dewan yang memerlukan revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini PAN memiliki perwakilan di kursi pimpinan DPR sebagai hasil kesepakatan Koalisi Merah Putih saat mengajukan paket calon pimpinan Dewan.

“Kenapa harus berpikir terlalu jauh ke sana. Sudah jelas jalannya kok. Toh (dulu) semua tidak mengetahui apa yang akan terjadi,” ujar Agus.

Atas perubahan sikap politik PAN saat ini, Agus menyatakan partainya memberikan dukungan dan apresiasi. Demokrat saat ini mengklaim sebagai kekuatan penyeimbang yang tak bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat maupun KMP, tak berada dalam pemerintahan namun juga bukan oposisi.

Sementara soal apakah PAN bakal mendapat jatah menteri di kabinet atau tidak, menurut Agus itu soal lain. Ia menganggap dukungan partai untuk pemerintah tak mesti berbalas kursi menteri. (Baca: SBY Perintahkan Fraksi Demokrat Bantu Pemerintah)

Kemarin, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Soetrisno Bachir menyambangi Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Mereka bicara soal investasi, industri, dan ekonomi. Paling penting, keduanya membahas gagasan pembentukan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) sebagai pengganti Komite Ekonomi Nasional (KEN).

Terkait KEIN itulah PAN mengajukan sejumlah nama kadernya untuk menggawangi komite tersebut, termasuk Soetrisno Bachir yang berlatar belakang pengusaha. Nama-nama itu kini tengah digodok PAN bersama pemerintah. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER