Jakarta, CNN Indonesia -- Senin (14/9) pagi ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto kembali berkantor ke gedung DPR setelah serangkaian kegiatan parlemen di Amerika Serikat selama kurang lebih dua pekan.
Novanto tiba di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB. Turun dari mobil RI 6, dia sudah di nanti para wartawan. Memakai jas dengan dasi biru, arloji dan cincin batu akik di tangan kanan, Novanto menghadapi pertanyaan para wartawan.
Setya Novanto atau yang akrab dipanggil Setnov ini menjelaskan pertemuannya dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump diakui sebagai pertemuan yang bersifat spontan dan diluar agenda resmi rombongan parlemen di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setya menampik pertemuannya dengan Donald Trump difasilitasi pengusaha Hary Tanoesoedibjo. Ia justru mengklaim Donald Trump yang menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu.
"Pertemuan dengan Donald Trump berawal dari inisiasi Donald Trump yang menghubungi saya untuk menyempatkan diri berkunjung ke gedung miliknya," kata Setya di Gedung DPR, Jakarta. (Baca juga:
Harry Tanoe Telepon Trump untuk Perkenalkan Setya Novanto)
Setya menjelaskan pertemuan tersebut berlangsung dari pukul 13.30 sampai 15.00 waktu setempat, di gedung milik Donald Trump saat rehat agenda sidang Inter Parliamentary Union (IPU).
Setya berkata, ketika hendak meninggalkan gedung, Donald Trump yang menggelar jumpa pers melihat ia dan rombongan anggota dewan dan memanggilnya kemudian diperkenalkan sebagai Ketua DPR di konferensi pers tersebut. Pertemuan tersebut lantas yang dipermasalahkan publik sampai saat ini.
Penjelasan Setnov ini berbeda dengan Ketua DPP Perindo Arya Sinulingga yang membenarkan pengusaha sekaligus Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo memfasilitasi pertemuan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebelum pertemuan, Hary menelpon Trump bahwa koleganya di Indonesia akan bertemu dengan politikus Partai Republik Negeri Paman Sam itu.
"Memperkenalkan itu wajar saja dan tidak masalahnya karena Pak HT memperkenalkan antar politikus dan buka jaringan dengan anggota dewan," kata Arya ketika berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu (9/9).
Perkenalan tersebut, lanjut Arya, bukan dalam konteks kampanye. Setya Novanto dan Fadli Zon sempat bertemu Trump di Lantai 26 Trump Tower, New York, Amerika, selama 30 menit pada Kamis (3/9). (Baca juga:
Pertemuan DPR-Trump Disebut Difasilitasi Hary Tanoe)
Setelah pertemuan tertutup itu, Trump menggelar konferensi pers terkait pencalonannya dalam Pemilihan Presiden. Dalam konferensi pers, tampak Setya dan Fadli turut hadir. Usai konferensi pers, Trump mengenalkan Setya sebagai ketua parlemen Indonesia.
Lebih lanjut, Arya menegaskan kedua pertemuan tersebut juga tak terkait bisnis milik Hary Tanoe. "Ini tidak untuk meng-goal-kan bisnis," katanya.
Sebelumnya, Anggota DPR Tantowi Yahya menyebut pertemuan Setya dan Trump difasilitasi Hary Tanoe lantaran keduanya adalah mitra bisnis. Keduanya telah berbisnis properti dan memiliki asetnya di Bali dan Sukabumi.
Tantowi mengungkapkan pertemuan tersebut sebatas obrolan antara delegasi parlemen dengan pebisnis. Konteks pembicaraan pun tidak ada yang menjurus ke persoalan politik. (Baca juga:
Hary Tanoe Anggap Kebijakan Ekonomi Jokowi Lamban)
Pertemuan antara Setnov dengan Novanto mendapat kecaman di dalam negeri. Umumnya menilai, pertemuan itu tidak elok. Salah satunya dilakukan saat masa kampanye sehingga bisa dinilai bahwa Indonesia memberikan dukungan kepada salah satu calon.
(hel)