Din Syamsuddin Dorong Penanaman Pohon di Rumah Ibadah

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 12:53 WIB
Din mengatakan Indonesia masuk ke sepuluh negara pencipta polusi terbesar di dunia. Partisipasi umat beragama bisa membantu upaya pelestarian lingkungan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin (tengah) bersama Bupati Sidoarjo, Saiful Illah (kanan) mengangkat padi ketika panen raya padi berbasis organik di Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/4). (AntaraFoto/ Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga lingkungan. Alasannya, ia menilai keadaan bumi kini sudah dalam keadaan kritis.

"Indonesia termasuk dalam daftar sepuluh negara pencipta polusi terbesar di dunia. Perubahan iklim adalah salah satu masalah nyata yang akan kita hadapi. Karenanya, kita semua harus bergerak untuk menjaga lingkungan," kata Din saat deklarasi Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi (Siaga Bumi), di kompleks Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jakarta Selatan, Senin (21/9). (Lihat Juga FOKUS Derita Warga Dikepung Kabut Asap)

Deklarasi tersebut juga sebagai bentuk perayaan Hari Perdamaian Dunia. Din kemudian menyinggung soal Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai kelanjutan Millennium Development Goals (MDGs). (Baca Juga: Sepekan ke Depan, Wilayah Kabut Asap Berpotensi Diguyur Hujan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam SDGs, salah satu isu yang menjadi prioritas adalah isu lingkungan hidup. Masyarakat harus ambil andil dalam upaya pelestarian lingkungan. Misalnya, hal yang kami lakukan yaitu mengadakan program eco tempat ibadah," kata Din. (Lihat Juga: Indonesia, Berkonstitusi Hijau Namun Terus Bergelut Asap)

Din menjelaskan eco tempat ibadah merupakan tempat ibadah yang turut melestarikan lingkungan. Misalnya, dengan adanya program penanaman pohon di tiap-tiap rumah ibadah yang ikut berpartisipasi.

"Kami harapkan Indonesia menjadi pemimpin dalam melestarikan lingkungannya. Tentu kami sangat menyesalkan masalah kabut asap yang terjadi belakangan ini," katanya.

Din berpendapat pemerintah harus tegas dalam menghukum pembakar hutan. Perusahaan yang terbukti membakar hutan, kata Din, harus dicabut izinnya.

"Kami terus mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam menjalankan tugasnya. Semoga nantinya Indonesia tidak lagi masuk dalam sepuluh negara pencipta polusi terbesar," katanya.

Peringatan Hari Perdamaian Dunia ini juga dihadiri oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, Ketua MPR Zulkifli Hasan, WWF Indonesia, dan para pemuka agama dari MUI, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Dalam acara ini, para pemuka agama menyuarakan aspirasinya agar para wakil rakyat di DPR maupun MPR seharusnya turut memperjuangkan pelestarian lingkungan yang tercermin dalam regulasi. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER