Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Brigadir Jenderal (Marsekal) Ivan Ahmad Riski Titus mengonfirmasi bahwa pencarian pesawat Aviastar tipe DHC6/PKBRM dengan rute penerbangan Masamba, Luwu Utara-Makassar, Sulawesi Selatan, lewat udara, telah dihentikan untuk hari ini (3/10).
"Hari ini selesai dulu karena cuaca yang kurang bersahabat, yaitu awan putih tebal yang menutupi areal pencarian pesawat. Pencarian lewat udara akan dilanjutkan besok pukul 06.30 waktu setempat," kata Ivan saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (3/10).
Lebih lanjut, Ivan menjelaskan wilayah pencarian pesawat tersebut akan diperluas, dari yang semula hanya empat sektor menjadi enam sektor. Pasalnya, belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat di empat sektor yang telah difokuskan.
Meski pencarian lewat udara telah dihentikan, Ivan mengatakan pencarian lewat darat tetap berlanjut hingga kini. Sebanyak 125 personel gabungan inti yang telah dikerahkan tadi pagi masih melakukan pencarian lewat jalur darat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Personel juga aktif menanyakan kepada masyarakat apakah melihat pesawat tersebut. Namun, sampai sekarang temuan dari masyarakat nihil," kata Ivan.
Pencarian pesawat lewat jalur darat akan dilakukan hingga sore nanti. "Kami akan berhenti mencari bila hari sudah mulai gelap," katanya.
Diketahui, pesawat Aviastar yang membawa tujuh penumpang dan tiga awak kabin, seharusnya menempuh waktu 70 menit dan direncanakan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin 15.39 WITA, namun akhirnya pesawat dinyatakan hilang karena komunikasi tidak bisa dilakukan oleh pihak pengawas udara.
Marketing & Promotion Manager PT Aviastar Mandiri Eko Prihantoro mengatakan pilot Kapten Roy Iriafriadi memiliki jam terbang yang tinggi. “Pilotnya sudah punya 2.911 jam terbang,” ujar Eko kepada pers di kantor Aviastar Jakarta. Begitupun dengan kopilotnya, Yudhistira Febby. Bahkan Yudhistira mempunyai jam terbang yang lebih banyak ketimbang Roy.
(pit)