Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan kabut asap kian memburuk dan menyebabkan jarak pandang di beberapa daerah di Riau jadi kian terbatas.
"Kondisi di Riau makin pekat. Jarak pandang pada pukul 07.00 WIB tadi terhalang kabut asap," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Sutopo Purwo Nugroho kepada CNN Indonesia, Selasa (6/10).
Untuk beberapa daerah di Riau, kata Sutopo, jarak pandang bahkan hanya mencapai angka 30 meter. Ini misalnya terjadi di Kabupaten Pelalawan.
Sementara jarak pandang di Pekanbaru mencapai 50 meter, di Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu sejauh 100 meter, dan Dumai 200 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukuran tersebut sangat tidak normal karena jarak pandang di Riau mestinya menyentuh minimal angka 1.000 meter ke atas.
Meski kabut asap di Riau masih tebal, titik panas di provinsi itu justru bukan yang terparah.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik panas terbanyak berada di Sumatra Selatan dengan jumlah 384 titik. Sementara di Riau hanya tercatat satu titik panas saja.
"Jadi kabut asap di Riau sebenarnya kiriman dari Sumtera Selatan," kata Sutopo.
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Riau berada pada tingkat berbahaya dengan angka 434 mikrogram per meter kubik. Angka ini masih jauh lebih rendah dari indeks pencemaran di Sumsel yang mencapai 883 mikrogram per meter kubik.
Kabut asap Riau juga menyebabkan Bandara Sultan Syarif Kasim II ditutup selama lebih dari seminggu.
(utd)