Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana hari ini, Selasa (6/10) merilis data titik api di sejumlah daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan. Dalam data itu titik api terbanyak terdapat di Pulau Kalimantan dengan 712 titik.
Jika dibagi per daerah maka daerah yang paling banyak "menyumbang" titik api adalah Sumatera Selatan. Kepala BNPB Willem Rampangilei mengakui bahwa penanganan pemadaman di Sumatera Selatan akhir-akhir ini terhitung lambat. "Berdasarkan pengamatan Citra Satelit di dua hari terakhir, daerah Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pemadamannya masih lambat," kata Willem saat menggelar jumpa pers di kantor BNPB, Selasa (6/10).
Berdasarkan data BNPB per pukul 08.00 WIB hari ini, titik api di Sumatera Selatan mencapai angka 406 dari total 502 titik api di seluruh Pulau Sumatera. 406 titik itu sebagian besar terjadi di Kabupaten OKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di daerah Sumatera yang lain jumlah titik apinya tidak ada yang melebihi angka 20 titik. Di Jambi, kata Willem, jumlah titiknya ada 17 titik, di Lampung ada delapan titik, Sumatera Barat enam titik, Bangka Belitung tiga titik, dan Riau hanya dua titik.
Willem menambahkan bahwa faktor utama yang menyebabkan kebakaran sulit untuk dipadamkan adalah terlalu banyaknya titik api yang menyebar di beberapa daerah. Jika dihitung jumlah personel yang bertugas dengan jumlah kebakaran seimbang dan tidak ada yang lebih superior. "Jadi kebakaran dengan personel yang diterjunkan jumlahnya sama. Itu yang menyebabkan pemadaman lambat," katanya.
Dengan fakta seperti itu, Willem mengungkapkan bahwa BNPB berencana untuk meminta tambahan bantuan dari Tentara Nasional Indonesia. Untuk jumlahnya, Willem mengatakan masih akan dibicarakan dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Pengerahan TNI dimaksudkan untuk perkuat pemadaman, mencegah kebakaran baru, upayakan sosialisasi masyarakat, serta membantu proses water bombing," katanya. Willem menjanjikan pihaknya akan menambah jumlah helikopter untuk memadamkan api di kawasan Sumatera Selatan. “Helinya diambil dari lokasi lain,” katanya.
Muncul Titik Baru di Kalimantan Timur Saat kondisi kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan masih di titik mengkhawatirkan, BNPB dihadapi masalah baru bahwa di Kalimantan Timur telah muncul kebakaran baru. Kebakaran tersebut, kata Willem, muncul dalam dua hari terakhir. "Di Kalimantan Timur ada penambahan kebakaran dan setelah diteliti sebagian itu merupakan kebun milik masyarakat," kata Willem.
Di Pulau Kalimantan, berdasarkan data hari ini, ada sekitar 712 titik dan paling banyak memang terjadi di Kalimantan Timur. Willem pun mengaku kaget saat mengetahui masih ada titik kebakaran baru yang muncul di Kalimantan Timur.
Kendala lain yang dihadapi petugas gabungan adalah tidak adanya awan di sekitaran lokasi-lokasi kebakaran. Hal ini menyebabkan teknik hujan buatan sulit untuk diterapkan. "Sampai pekan ini yang menjadi kendala adalah kurangnya awan untuk dilakukan penyemaian," katanya.
(bag)