Menko Luhut Pastikan Penanganan Kerusuhan Singkil Tak Gaduh

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 11:53 WIB
Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan ingin semua pihak menyelesaikan masalah di Aceh Singkil dengan mengedepankan dialog.
Mahasiswa asal Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, membawa poster dan spanduk saat berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (13/10). (ANTARA FOTO/Amplesa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan memastikan penanganan kerusuhan di Singkil, Aceh, tak gaduh. Ia meminta seluruh pihak menyelesaikan hal ini dengan mengedepankan dialog.

"Kami ingin masalah ini diselesaikan dengan baik, tidak gaduh. Tidak ingin negeri ini menjadi negara yang semua diselesaikan dengan kekerasan," kata Luhut usai menghadiri pelantikan pejabat baru Komisi Pemberantasan Korupsi di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/10).
Terkait isu izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari rumah ibadah yang terbakar, Luhut bakal menyilakan pemerintah daerah untuk menuntaskannya. Dalam Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri yang tercantum dalam Peraturan Bersama Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 soal kerukunan beragama dan pembangunan rumah ibadah, syarat mendirikan rumah ibadah adalah mendapatkan persetujuan sedikitnya dari 60 orang dan mendapatkan 90 KTP dan tanda tangan dari umat.

"Jangan menyalahi ketentuan yang sudah ada. Sekarang kita ingin memproses semua pihak, supaya proses izin rumah ibadah dan kalau ada perbedaan pendapat saya berharap tidak dilakukan hal-hal seperti ini yang memperburuk citra kita di mata dunia internasional," kata Luhut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Bupati Aceh Singkil Safriadi mengatakan, ada kesepakatan antarwarga di daerahnya terkait pendirian rumah ibadah pada tahun 1979 dan dikuatkan melalui musyawarah pada tahun 2001.

Berdasarkan perjanjian damai tersebut, ujar Safriadi, di Aceh Singkil disetujui berdiri satu gereja dan empat undung-undung (gereja kecil). Namun kini ternyata jumlah rumah ibadah telah lebih dari yang disepakati yakni sebanyak 23 undung-undung.

Pelaku Pembakaran

Luhut menepis kabar soal identitas pelaku yang beredar, yakni dari kelompok organisasi massa tertentu. Pihaknya mengatakan masih mengusut dan menunggu hasil laporan.

"Saya belum mau berandai-andai dan masih mendalami lagi karena ternyata masih banyak masalah internal. Bukan hanya masalah gereja. Kami harus cermati masalah itu," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekolompok massa membakar sebuah gereja dan undung-undung di kawasan Singkil, Aceh, Selasa siang (13/10). Kepolisian Daerah Aceh menetapkan tiga tersangka kasus kerusuhan yang diduga membakar tempat tersebut.

"Kami sudah tahu dari beberapa hari (sebelum kejadian). Kami sudah meminimalkan keadaan itu. Namun, masih ada hal-hal yang tak bisa dihindari," kata Luhut. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER