Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan tidak mengerti dirinya dinilai membela pemilik modal. Menurutnya, apa yang ia kerjakan sudah merupakan bentuk pelayanan kepada rakyat miskin yang memerlukan bantuan.
"Perusahaan yang mencurangi pembayaran pajak sudah saya segel berapa banyak. Saya juga tutup yang main narkotika. Terus bagaimana sih dibilang saya bela pengusaha?" kata Ahok saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (15/10).
Ahok juga menceritakan pengalamannya bertemu dengan masyarakat. Ia menilai masyarakat dengan kelas ekonomi bawah justru menyambutnya dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya bela pengusaha, kalau saya ketemu orang kecil, mau enggak mereka senyum-senyum ajak foto? Enggak mau pasti. Mereka punya nurani. Pasti dia tahu apa yang kami kerjakan. Saya bisa masuk kampung dengan bebas," katanya.
Ahok mengatakan pihaknya berencana membangun tempat resmi bagi pedagang kaki lima yang sering berjualan di jembatan penyeberangan yang terintegrasi dengan halte TransJakarta.
"Kenapa enggak sekalian dibuat toko? Jembatan penyeberangan dilebarkan untuk menolong PKL supaya mereka bisa mendekatkan diri dengan orang-orang yang lewat," katanya.
Sebelumnya, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Sundari mengkritik Ahok karena dinilai terlalu pro pemilik modal. Eva menilai penggusuran di Jakarta yang dilakukan Ahok merupakan salah satu bentuk ketidakpeduliannya kepada rakyat miskin.
(bag)