Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Jakarta Selatan telah mengamankan sepuluh orang yang diduga sebagai simpatisan The Jakmania terkait aksi penyerangan mobil dan bus berpelat D, Sabtu (17/10) dini hari tadi.
"Yang diamankan simpatisan The Jakmania 10 orang, usianya 17-29 tahun. Mereka tidak saling kenal dari wilayah masing-masing. Tempat tinggal mereka di Jakarta Pusat, Barat, dan Pancoran," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Aswin.
Sepuluh simpatisan The Jakmania yang diamankan Polres Metro Jakarta Selatan adalah AM (29), AS (25), R (17), AKD (19), AFC (18), A (19), B (18), ES (18), AM (20), dan W (18).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka terprovokasi dari media sosial yang ada, berupa provokasi untuk pengadangan viking dan Bobotoh (suporter Persib)," ucap Aswin.
Aswin mengatakan, kesepuluh orang itu merencanakan aksi penhadangan Viking dan Bobotoh sejak pukul 02.00 WIB di ruas jalan tol Pancoran. Saat mengamankan aksi para simpatisan tersebut, polisi juga turut menyita kendaraan bermotor yang digunakan kesepuluh orang tersebut.
"Mereka masih diamankan berikut sepeda motornya. Mereka baru rencana mau mengadang, dan untuk perusakan kendaraan masih didalami. Mobil yang rusak sudah dibawa ke Polda Metro Jaya. Patroli jalan di wilayah itu (Pancoran)," kata Aswin.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi beberapa peristiwa penyerangan terhadap mobil dan bus berpelat D di sejumlah ruas jalan Ibu Kota pada dini hari tadi. Penyerangan terjadi di Jalan Tol Kebon Jeruk, dan ruas jalan tol dalam kota Pancoran.
Sejumlah aksi penyerangan itu terjadi satu hari sebelum laga final Piala Presiden 2015 yang melibatkan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10).
Laga final tersebut hingga kini masih dibayang-bayangi aksi kerusuhan antara suporter Persib, Bobotoh, dengan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania. Pihak Polda Metro Jaya pun telah memberlakukan status Siaga Satu untuk Jakarta.
(har)