-- Bandung seakan enggan melepaskan para pemimipin negara tanpa membawa buah tangan yang mengingatkan mereka telah menapakan kaki di Paris van Java. Acara puncak Konferensi Asia-Afrika akan digelar, Jumat (24/4) besok, dengan acara napak tilas berupa jalan kaki bersejarah dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka.
Panitia khusus KAA di Bandung ternyata mengajak beberapa seniman lokal untuk memberikan andil lewat karya-karya mereka. Setidaknya ada delapan jenis suvenir yang akan diberikan dengan bungkus koper eksklusif dari kayu pinus beraksen kulit dengan lapisan beludru di dalamnya.
Bonbin Studio dipercaya Walikota Bandung untuk menampilkan ciri khas Bandung dan KAA lewat beberapa karya kolaborasinnya dengan dengan para seniman. Inilah beberepa suvenir yang akan diterima para kepala negara;
Bonbin Studio memberikan sebuah wadah dengan enam sekat yang akan diisi oleh beragam jenis suvenir. Wadah berupa koper itu terbuat dari kayu pinus yang dibuat dan didesain sendiri oleh tim Bonbin Studio. Logo 60 tahun KAA terukir jelas dengan menggunakan teknologi ukiran laser.
Koper ini diberikan aksen kulit sapi otentik nomer satu yang dipercayakan dibuat oleh Nuwahardo Books & Goods, salah satu merek dari seniman Bandung yang bergelut membuat pernak-pernik dari kulit.
Koordinator KAA untuk Suvenir Kepala Negara Arya Jodipati mengungkapkan, jika koper itu dibuat seekslusif mungkin dengan tangan-tangan terampil dari para seniman juga bahan berkualitas wahid.
 Koper untuk kepala negara delegasi KAA, by Bonbin Studio and Nuwahardo Books & Goods |
"Bandung ingin memberikan sebuah kenang kenangan yang ekslusif, bagus dan berkesan untuk para kepala negara," kata Jodi kepada CNN Indonesia (23/4).
Saat koper dibuka, sebuah karya seni lain ada di balik koper tersebut, sebuah plakat kayu dengan gambar peta Asia-Afrika menjadi hiasan berseni tinggi dan mewakili Bandung di dalamnya.
"Kang Emil ingin wadah yang ekslusif untuk semua suvenir, dari situ lahirlah ide koper agar pemimpin negara terlihat gagah saat membawa souvenir." Seniman lain yang ikut andil adalah Kandura. Sebuah bengkel seni keramik yang terletak di Cigadung, Bandung menyumbangkan salah satu karyanya. Berbentuk miniatur Gedung Merdeka dengan dimensi 9x7x9 sentimeter, karya Kandura akan menjadi satu dari sekian banyak suvernir yang dibawa pulang setiap delegasi.
Kandura mengaku tidak menerima sedikitpun laba untuk karyanya yang sekaligus bisa berbangga, studio konsep keramik pertama di Bandung ini bisa melanglang buana, dibawa pada delegasi KAA.
"Desainnya terinspirasi dari Gedung Merdeka dan ini karya Bandung semua," ujar Jodi. Jodi mengungkapkan sekitar 500 keramik akan dibagikan kepada para kepala negara dan delegasinya.
Demi memperkenalkan budaya Sunda, Kang Emil menginginkan adanya corak dan nuansa Sunda yang benar-benar bisa terlihat oleh mata. Maka Iket Sunda menjadi pilihan panitia.
Dengan motif batik Bandung berwarna biru, Iket akan disandingkan dengan kemeja batik dan juga syal atau scraf bagi delegasi perempuan dan ibu negara. "Ini Atribut lokal, asli Sunda. Kang Emil ingin yang seperti ini, bukan hanya dipajang tapi bisa dipakai."
Scraf sendiri adalah sumbangan yang diberikan oleh Shafira yang ditunjuk khusus untuk mendesainya dengan motif warna-warna KAA 2015, merah dan hijau. Menjadi pamungkas, demi memperkenalkan Bandung sebagai kota kreatif, Bonbin Studio merangkumnya dalam sebuah buku katalog tentang Bandung dengan segala aktivitas dan komunitas serta geografisnya.
Tempat-tempat menarik di Bandung, produk unggulan kota kembang, komunitas juga program-program Pemerintah Kota Bandung diabadikan dalam buku tersebut. Menuju Bandung Smart City, Bandung ingin memberikan panduan lengkap dan menarik demi menarik minat para kepala negara dan delegasi juga rombongan bisnis lebih mengenal Bandung, juga magnet investasi.
"Buku ini ibarat kursus singkat bagi kepala negara dan juga mereka yang ingin mengenal lebih akrab kota kembang, juga menarik investasi," ujar Jodi.
Jodi mengatakan, hingga esok hari bisa saja suvenir-suvenir itu bertambah, pasalnya hingga kini masih banyak jenis karya seni yang tengah diseleksi untuk dimasukan untuk buah tangan sang kepala negara. Terakhir, oleh-oleh yang akan didapatkan para kepala negara beserta delegasinya adalah berupa piagam yang dibingkai oleh kayu. Piagam itu merupakan bentuk ucapan langsung sang Walikota Bandung Ridwan Kamil atas rasa terimakasih telah mengunjungi Bandung.
Dari semua suvenir tersebut, batu akik Pancawarna dari Garut akan menjadi salah satu Suvenir yang terpisah. Batu akik itu akan disematkan ke cincin untuk para lelaki dan liontin bagi rombongan delegasi perempuan.