Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan menjadi salah satu krisis terparah yang harus dihadapi Presiden Jokowi di usia setahun pemerintahannya. Ia sadar menuai hujan kritik dari masyarakat dan negeri-negeri tetangga akibat bencana kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Saya memantau (kebakaran hutan) pagi, siang, dan malam. Data dan gambar selalu saya terima,” kata Jokowi, Minggu kemarin.
Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan Jokowi memonitor titik-titik api dari
situation room di Gedung Bina Graha yang menjadi Kantor Staf Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Gambar bisa di-
zoom lewat satelit,” kata Ari dalam perbincangan dengan CNN Indonesia di Kantor Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan.
Situation room yang dipenuhi perangkat digital dengan layar monitor berderet-deret memang mengambil pasokan data via satelit untuk memperoleh kondisi riil di seluruh daerah di Indonesia. Ini merupakan ruangan multifungsi.
Jokowi bisa melihat sekaligus mengambil data dan gambar visual dari
situation room. Dia juga bisa berinteraksi dengan pejabat atau masyarakat di berbagai daerah lewat
video conference dari ruangan ini.
“Di
situation room bisa juga mengecek harga kebutuhan pokok, serapan anggaran, data-data di tiap kementerian, mengecek daerah-daerah,” ujar Ari.
Singkatnya,
situation room semacam ruangan serbaada yang dilengkapi berbagai fasilitas dan teknologi canggih. Ini semacam “mata” Jokowi untuk melihat Indonesia yang terentang luas dari Sabang sampai Merauke.
 Jokowi saat melakukan e-blusukan di Situation Room, Bina Graha, Kompleks Istan Kepresidenan, Jakarta. (Dok. Istimewa) |
Situation room merupakan salah satu warisan penting Susilo Bambang Yudhoyono bagi Jokowi. Ruangan yang dibangun secara bertahap sejak 2007 dengan biaya Rp8 miliar itu diresmikan di awal pemerintahan periode kedua SBY, tepatnya pada 12 Juli 2010.
Pembangunan ruangan tersebut, menurut Kuntoro Mangkusubroto yang saat itu menjabat Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, seluruhnya menggunakan anggaran UKP4.
SBY membangun ruangan itu untuk menunjang kinerja pemerintah. Tujuan utamanya: agar pemerintah dapat dengan cepat mengambil keputusan setelah disuguhi data dan informasi akurat yang tersedia di situation room.
Saat pertama kali diresmikan, pada layar-layar besar yang terpampang di
situation room terlihat peta Google Earth. Beberapa titik di peta itu diberi tanda yang menunjukkan daerah-daerah yang menjadi target distribusi dana Bantuan Operasional Sekolah. Dari peta itu terlihat 47 persen penyaluran BOS terlambat, sedangkan 53 persen tepat.
Situs Kantor Staf Presiden, ksp.go.id, menyebut
situation room sebagai “Ruang Kendali Operasi dalam menjalankan pemerintahan dan pengendalian prioritas nasional, baik di pusat maupun daerah, serta untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif berdasarkan analisis informatif-kolaboratif strategis terpercaya.”
Situation room juga disebut sebagai pusat data yang terintegrasi dengan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi mutakhir. Demi jaringan komunikasi yang “bersih”,
situation room dikelola dan dijaga ketat dengan pengamanan tingkat tinggi oleh Kantor Staf Presiden dan Lembaga Sandi Negara.
Untuk memperoleh analisis informasi yang mendalam dalam waktu singkat,
situation room bekerja sama erat dengan kementerian, lembaga, dan instansi daerah.
Didukung ruangan supercanggih serupa yang dimiliki Gedung Putih ini, Presiden Jokowi diharapkan dapat bekerja cepat dan optimal memutuskan hal-hal krusial demi kemaslahatan rakyat.
(agk)