Kejengkelan Sutopo BNPB: Habis Bakar Terbitlah Sawit

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 10:07 WIB
Sutopo berkata, sudah jadi rahasia umum pembukaan lahan dilakukan dengan membakar. Ia menunjukkan gambar tunas sawit yang muncul di bekas lahan terbakar.
Twit Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Bencana Sutopo Purwo Nugroho yang memperlihatkan tunas sawit tumbuh di bekas lahan terbakar. (Twitter @Sutopo_BNPB)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho tak menyembunyikan kejengkelannya saat melihat lahan yang terbakar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, telah ditumbuhi sawit.

“Sudah menjadi rahasia umum, dari dulu pembukaan lahan dilakukan dengan membakar. Biasanya setelah dibakar, perkebunan-perkebunan berskala besar mengerahkan alat berat untuk membersihkan dan merapikan tanah, lalu membuat sekat untuk kemudian ditanamani kelapa sawit menjelang musim hujan,” kata Sutopo kepada CNN Indonesia, Kamis (22/10).

Kekesalan Sutopo oleh ulah perusahaan yang sengaja membakar lahan itu juga dituangkan lewat akun Twitter-nya di @Sutopo_BNPB. Dua hari lalu Sutopo mengunggah gambar via Twitter yang menunjukkan tunas sawit telah muncul di bekas lahan terbakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di atas gambar itu, Sutopo menyertakan keterangan, “Lahan bekas kebakaran hutan di Nyaru Menteng Palangkaraya sudah ditanami kepala sawit. Habis bakar terbitlah sawit.”
Pada hari yang sama, Sutopo juga mengunggah gambar lain yang memperlihatkan lahan yang habis terbakar. Ia memberikan keterangan “Kawasan konservasi orang hutan/arboretum Nyaru Menteng Palangkaraya terbakar. Jarak pandang 30 meter.”

Menurut Sutopo, foto-foto itu tidak diambil langsung olehnya, namun oleh rekan-rekannya di BNPB dan Badan Nasional Penanggulangan Daerah setempat. “Kami di BNPB dan BPBD saling share gambar di lokasi kebakaran. Saya sudah melakukan verifikasi atas gambar itu. Itu informasi umum,” kata dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan jumlah titik api di seluruh Indonesia kemarin meningkat drastis menjadi 3.226 titik, dengan sebaran meluas hingga Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Kondisi itu sempat membuat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan kekhawatirannya. Ia mengatakan kebakaran hutan di Indonesia kali ini merupakan yang terparah. Ia bahkan ragu kebakaran dapat padam jika hujan tak turun.

Pada rapat penanganan lanjutan masalah kebakaran yang digelar di kantornya pagi ini, Luhut kembali menyinggung tentang kondisi terkini kebakaran hutan di beberapa daerah yang memburuk.

"Berdasarkan citra satelit per hari ini, kondisi api di lahan gambut sudah menyebar hampir di 10 hingga 15 meter di bawah," kata Luhut.
Kebakaran hutan RI ini turut dikeluhkan Duta Besar Amerika Serikat. Luhut pun menyoroti tulisan Washington Post yang kebakaran hutan di Indonesia memengaruhi emisi karbon dunia hingga 20 persen lebih.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER