Jakarta Tertutup Kabut Asap, BNPB Imbau Masyarakat Tenang

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 06:15 WIB
Kabut asap tipis telah menutupi langit Jakarta sejak Jumat lalu. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan kejadian ini tidak berbahaya.
Meski tak sepekat beberapa hari sebelumnya, asap dari Indonesia masih mengepung Singapura. Asap yang berada di ketinggian memang tak mengganggu aktivitas warga, namun cukup untuk membuat suram langit negeri singa. (CNN Indonesia/Suriyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabut asap tipis telah menutupi langit Jakarta sejak Jumat pekan lalu. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan kejadian ini tidak berbahaya.

"Masyarakat tidak ada yang perlu khawatir dengan adanya sebaran asap tipis dari kebakaran hutan dan lahan tersebut. Sifatnya temporer," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (25/10).
Dia mengatakan, kualitas udara Jakarta masih bisa berubah-ubah tergantung pada arah dan kecepatan angin. Saat ini, kualitas udara Ibu Kota masih berada pada tingkatan normal hingga sedang.

"Justru asap kendaraan bermotor yang lebih berbahaya bagi kesehatan," kata Purwo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan kabut asap kebakaran hutan per hari ini, sudah menyebar ke sebagian Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta Pulau Madura. Namun asap yang masuk ke Pulau Jawa ini merupakan asap tipis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kabut asap mengikuti angin. Kemarin asap tipis sampai ke Selat Sunda. Hari ini sudah ke Jawa Barat, Madura, Kalimantan Barat. Tapi ada beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum terkena asap," kata Deputi Meterologi BMKG Yunus Subagyo kepada CNN Indonesia.

Berdasarkan pantauan Satelit Cuaca Himawari hari ini, asap tipis terlihat telah tersebar nyaris ke seluruh Indonesia, juga sampai Malaysia dan Singapura.

Berbeda dengan asap tipis, asap tebal yang berdasarkan peta satelit itu menyelubungi sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, memiliki dampak langsung kepada manusia seperti gangguan pernapasan. (Ikuti Fokus: Mencari Solusi di Tengah Asap)

Menurut BMKG, angin di wilayah utara Indonesia bertiup ke timur laut hingga tenggara. Sementara di bagian selatan Indonesia, angin bergerak dari timur ke barat. Arah angin ini mempengaruhi pula pergerakan asap kebakaran hutan. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER