Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Metro Jakarta Selatan masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan tim Universitas Katolik Atma Jaya terkait tewasnya mahasiswa kampus tersebut, Vicli Perdamean Tambunan (18), usai mengkuti kegiatan Resimen Mahasiswa (Menwa) Unika Atmajaya.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal, pihak kepolisian akan terlebih dahulu melakukan monitoring sebelum menentukan langkah yang akan diambil dalam mengusut tewasnya seorang mahasiswa Unika Atma Jaya itu kedepannya.
"Kami akan menunggu apakah penyebab meninggalnya mahasiswa itu karena kelainan atau tidak, ada riwayat penyakit atau tidak. Yang kami dengar mahasiswa tersebut mempunyai riwayat penyakit. Polisi akan turun tangan jika memang terjadi ketidakwajaran (dalam kematian mahasiswa Atma Jaya)," ujar Iqbal di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (27/10).
Laporan awal mengenai riwayat penyakit mahasiswa Unika Atma Jaya yang meninggal diakui Iqbal berasal dari tim kedokteran. Jika ternyata penyebab kematian mahasiswa tersebut bukan karena riwayat penyakitnya, maka terbuka kemungkinan bagi polisi untuk ikut mengusut kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, Iqbal mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan Menwa Unika Atma Jaya sebelum meninggalnya Daniel sudah diberitahukan sebelumnya kepada pihak kepolisian.
"Bukan izin ya, kegiatan itu sifatnya memberitahu kepada kami (polisi). Apabila ada kegiatan apapun di masyarakat memang tidak perlu ijin, apalagi kegiatan internal kampus. Sifatnya hanya pemberitahuan," kata Iqbal.
Daniel diketahui telah meninggal di Rumah Sakit Jakarta pada Senin lalu. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Atma Jaya Makdin Sinaga mengatakan, sebelum meninggal, Daniel sempat dilarikan ke RS Siloam untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Kegiatan Menwa di Unika Atma Jaya sejatinya merupakan pra pendidikan dasar dalam program Bela Negara yang diadakan oleh Pemerintah.
"Pra pendidikan bela negara yang diselenggarakan oleh Menwa dilaksanakan pada tanggal 22-25 Oktorber 2015," ujar Makdin.
Kegiatan Menwa tersebut, kata Makdin, melibatkan unsur Tentara Nasional Indonesia, dalam hal ini Komando Rayon Militer (Koramil) 06/ Setiabudi, Jakarta Selatan. Makdin mengatakan anggota Koramil dijadikan sebagai pelatih dalam kegiatan tersebut.
"Jadi agenda tersebut dikelola oleh Menwa. Instrukturnya dari Koramil," ujarnya.
(pit)