Kapal China Terdampar di Kepri, Pemeriksaan Terkendala Bahasa

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 09:58 WIB
Kapal berbendera China dengan nomor lambung CM 64029 A terdampar di Pulau Mundaga, Kepulauan Riau, saat hendak menuju perairan India, Sabtu kemarin.
Kapal berbendera China terdampar di Pulau Mundaga, Kepulauan Riau, saat menuju perairan India. (CNN Indonesia/Abi Warwanto)
Pontianak, CNN Indonesia -- Motif terdamparnya kapal berbendera China dengan nomor lambung CM 64029 A di Pulau Mundaga, Kepulauan Riau, saat hendak menuju perairan India Sabtu kemarin, hingga saat ini, Kamis (29/10), belum diketahui.

Meski demikian, Komandan Pos TNI AL Tambelan, Letnan Satu Iskandar, mengatakan kecil kemungkinan kapal China itu melakukan pencurian ikan ilegal, sebab kapal tersebut hanya berjenis penampung ikan.
"Misi kapal ini ke Indonesia belum kami ketahui, sebab terkendala bahasa. Hanya kenapa mereka bisa melenceng jauh padahal tujuannya ke perairan India," kata Iskandar di atas Kapal Pengawas Dirjen (PSDKP), perairan Pulau Mundaga.

Keterangan signifikan belum dapat diperoleh dari awak kapal yang telah diamankan karena perbedaan bahasa. TNI AL Tambelan mengandalkan penerjemah yang merupakan warga sekitar, yang kebetulan dapat berbicara bahasa mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komandan Patroli Keamanan Laut Benoa, Sersan Mayor Bosorudin, mengatakan kapal China tersebut terdampar sekitar 60 mil dari jalur perairan internasional. Global Positioning System (GPS) yang dimiliki kapal itu telah rusak satu jam sebelum terdampar. Saat itu kondisi cuaca tengah berkabut sehingga jarak pandang terbatas.

Saat Kapal Pengawas Hiu Macan 01 Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan tiba di lokasi, tampak kapal China tersebut terparkir di karang di bibir pantai Pulau Mundaga.

Kapal Berantakan

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia saat naik ke atas kapal China tersebut, kondisi dek tampak berantakan. Ruang mesin pun telah terendam air. Begitu pula ruang kemudi yang berantakan.

Bosorudin mengatakan, saat ditemukan, ruang mesin kapal belum terendam air. Namun keesekoan harinya saat dilakukan pengecekan, ternyata ruang mesin sudah terendam sehingga dilakukan evakuasi terhadap semua awak kapal beserta barang bukti.
Kapal terendam karena empasan gelombang ombak yang kuat menyebabkan masuknya air ke celah-celah kapal. Ditemukan pula kebocoran sepanjang 50 cm di lambung kanan dan kiri kapal.

Saat awak kapal dievakuasi beserta dokumen dan alat navigasi mereka, proses dilakukan dengan terburu-buru akibat empasan ombak besar yang menghantam kapal. TNI AL mengamankan alat navigasi, alat komunikasi, dokumen perjalanan, kartu identitas, dan solar sebanyak 11 ton.

Kapal berbendera China itu ditemukan di perairan Pulau Mundaga sekitar 12 Nautical Mile sebelah barat Pulau Tambelan, Kepulauan Riau, Sabtu kemarin. Kapal berkapasitas 250,48 gross ton itu membawa enam orang kru kapal.

Keenamnya merupakan warga negara China. Mereka dipimpin seorang nakhoda bernama Yang Hui dan. Sementara ima orang anak buah kapal (ABK) yaitu Lim Hui (34), Lim Aui (39), Tan Ui (38), Tan Yong (32), dan Cok Keng Meng (35).

GPS kapal rusak sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu itu. Kapal ditemukan oleh nelayan Tambelan yang lantas melaporkannya kepada Pos TNI Angkatan Laut. (utd/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER