Bos Transjakarta Tak Takut Dicopot Ahok

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 12:14 WIB
Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih tak merasa terancam dengan banyaknya lamaran yang masuk dari Singapura ke Ahok untuk mengurusi BUMD.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih (kedua kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/10). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengaku tak merasa terancam dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencari tenaga profesional untuk mengelolan Badan Usaha Milik Daerah. Antonius juga menyatakan dirinya tak takut jika sewaktu-waktu ia diberhentikan.

"Saya tidak pernah takut diganti," kata Kosasih, di Balai Kota, Rabu (28/10).

Ia mengkalim sudah berhasil membawa PT Transjakarta ke arah yang benar. Dalam setahun dengan armada yang ada Transjakarta menurutnya bisa mengankut 100 juta orang penumpang.

Bakan soal keberhasilan mengangkut penumpang, Transjakarta menurutnya juga berhasil dari sisi manajemen sumber daya manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan sebelum Ahok menerima lamaran tenaga profesional dari Singapura untuk mengelola BUMD, Transjakarta sudah menerima lamaran bergabung dari pekerja dari negeri singa itu.

"Saya juga melihat CV (Curicculum Vitae) pelamar dari Singapura yang melamar ke Transjakarta. Kalau ada yang bagus untuk gabung ke kita, kenapa enggak?" ujarnya.

Tak mau kalah dengan tenaga profesional dari Singapura, Kosasih pun menyatakan dirinya juga merupakan salah satu lulusan universitas di luar negeri.

"Saya sendiri kan kuliah di Stanford University, Inggris," ujar Kosasih.

Terkait pelayanan transjakarta, Kosasih mengatakan peluncuran aplikasi penunjang Transjakarta seperti GoBusway dan Qlue Transit merupakan salah satu inisiatifnya untuk mempermudah mobilisasi warga Jakarta. Dua Aplikasi tersebut salah satunya berfungsi untuk mengetahui waktu datang bus Transjakarta dan laporan kepadatan halte Transjakarta.

"Kalau kami enggak mau kerja, kami tentu enggak buat aplikasi seperti ini. Semua data aplikasi ini dari kita. Jadi apa yang disampaikan gubernur kepada kami menjadi motivasi untuk bekerja positif," kata Kosasih.

Kedepanya, dia akan meningkatkan layanan Transjakarta melalui sterilisasi jalur busway dengan memasang palang otomatis dan mempertinggi separator busway.

Separator yang dipasang setinggi 60 meter dan akan terealisasi selurunya pada tahun ini.

Sebelumnya, di sela-sela kunjungannya ke Singapura, Ahok mengatakan menerima ratusan lamaran dari tenaga profesional untuk mengurusi BUMD Jakarta. Dalam kunjungan itu, Ahok juga mencari investor untuk sejumlah proyek di ibu kota. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER