Kriminolog: Mayoritas Tindakan Teror Gunakan Senjata Rakitan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Minggu, 01 Nov 2015 21:37 WIB
Kriminolog asal Universitas Indonesia, Irvan Oli'l mengatakan hanya tindakan teror dilakukan oleh negara yang menggunakan perangkat senjata produksi pabrik.
Ilustrasi penembakan. (CNN Indonesia/ Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kriminolog Universitas Indonesia Irvan Oli'l berpendapat bahwa hampir seluruh serangan teror di seluruh dunia pelakunya menggunakan perangkat rakitan.

Menurut Irvan, tindakan penembakan atau ancaman bom merupakan bentuk dari tindakan teror, yakni upaya menimbulkan rasa takut. Upaya tersebut bisa saja ditujukan kepada yang berkepentingan dengan lokasi atau kegiatan yang dijadikan sasaran teror, atau malah lebih luas lagi, misalnya menimbulkan takut untuk semua orang.

"Masalah menggunakan (perangkat rakitan) tidaklah mengherankan dalam tindak kejahatan teror, karena secara global hampir seluruh serangan teror menggunakan perangkat rakitan," ujar Irvan kepada CNN Indonesia, Ahad (1/11).
Irvan menjelaskan, selama ini hanya tindakan teror yang dilakukan oleh negara yang menggunakan perangkat produksi pabrik senjata tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhir-akhir ini Jakarta dihebohkan oleh berbagai serangan teror berupa insiden penembakan dan upaya pengeboman di ruang publik, baik di kantor tertentu maupun pusat perbelanjaan.

Tadi siang sekitar pukul 10.35 WIB terjadi peristiwa penembakan oleh dua orang pengendara sepeda motor di kantor PT Gojek Indonesia di Jalan Kemang Selatan 8 Nomor 56, Jakarta Selatan. Insiden tersebut tidak memakan korban jiwa.
Kepala Polsek Mampang Prapatan Komisaris Priyo Utomo Teguh Santoso mengungkapkan, pihaknya menemukan satu buah proyektil sejenis rakitan di depan pintu masuk kantor yang baru beroperasi selama tiga bulan itu.

Sebelumnya, penembakan gedung Lantai 4 Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terjadi pada Kamis siang (10/9) di ruangan salah satu staf khusus menteri ESDM, Widyawan Wiraatmaja.
Namun ruangan itu sedang kosong saat kejadian. Sementara, Menteri Sudirman Said dan anggotanya tengah menggelar rapat di ruangan yang tak jauh dari tempat kejadian. Penembakan terjadi sebelum rapat.

Proyektil yang ditemukan di dalam ruangan Gedung Kementerian ESDM berdiameter 9 milimeter. Peluru ukuran ini biasa dipakai senjata jenis FN. Berbobot 8 gram berwarna keemasan, anak peluru tersebut setelah membentur sasaran ukuran panjangnya menjadi 18,02 milimeter. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER