Teknis Islah Partai Golkar Masih Terus Dibicarakan

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 01:10 WIB
Berbagai opsi untuk menindaklanjuti Silatnas Golkar akan terus dicari, meski proses hukum akan tetap berjalan.
Suasana Silatnas Golkar. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono mengatakan opsi untuk menindaklanjuti Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang digelar malam ini, masih terus dicari, termasuk salah satunya menggelar musyawarah nasional.

"Kami akan mencari terus cara yang terbaik untuk implementasikan. Malam hari ini kan silaturahmi, teknis penyatuan sedang dicari dan berujung pada Munas. Itu langkah sesuai dengan amanah partai," kata Agung di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (1/11).

Perihal putusan Mahkamah Agung, dijelaskan Agung bahwa proses hukum tetap berjalan dan masih akan terus dilihat perkembangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, menurutnya kedua kubu masih memiliki posisi karena Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM belum ada yang dicabut. Meski demikian, ia tidak mempersoalkan hal tersebut.

"Kami tidak persoalkan, tapi komunikasi akan dibangun secara batiniah. Jangan seolah ada batasan, niatnya untuk persatuan dulu," ujar Agung.

Sementara, Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan dirinya dan Agung Laksono sudah melakukan pertemuan untuk membahas teknis islah partai beringin.

Meski sudah ada beberapa kesepakatan, Ical mengaku musyawarah nasional belum menjadi opsi yang disepakati. Begitupula halnya dengan wacana munas luar biasa.

"Kalau munaslub tidak ada. Tapi nanti ikuti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, nanti kita bersama-sama menentukan," ujar Ical.

Demikian halnya dengan proses hukum pasca putusan Mahkamah Agung, Ical menyebutkan proses itu akan terus berjalan sampai selesainya kesepakatan.

Sebelumnya, Ketua DPP Golkar hasil Munas Bali Nurdin Halid yang juga salah satu inisiator acara menyatakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) merupakan langkah menuju islah partai secara permanen.

Nurdin menyebutkan islah sementara yang diinisiasi Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember dapat berubah ke arah lebih baik.

"Islah terbatas yang digagas Jusuf Kalla, semoga di malam ini menjadi islah sejati," kata Nurdin dalam sambutannya, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (1/11).

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER