Erupsi Gunung Barujari, Pendakian Rinjani Ditutup Sementara

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 10:00 WIB
Salah satu pemilik Travel Rinjani Bayan, Udin, mengatakan meski ditutup wilayah kaki Gunung Rinjani tidak terkena abu vulkanik erupsi Gunung Barujari.
Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, NTB, Rabu (4/11). (AntaraFoto/ Agung Wirawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat dari erupsi Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani, di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), aktivitas pendakian di gunung tersebut terpaksa ditutup sementara.

Menurut keterangan Udin, salah satu pemilik travel Rinjani Bayan, kawasan pendakian Gunung Rinjani telah ditutup sejak Rabu (4/11) kemarin.
"Sementara ditutup untuk beberapa hari, tetapi belum tahu sampai kapan. Para pendaki sudah dievakuasi untuk turun Gunung," kata Udin saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (5/11).

Udin mengatakan sebenarnya wilayah pendakian Gunung Rinjani tidak terlalu terdampak dari aktivitas erupsi Gunung Barujari. Tidak ada juga debu vulkanik yang menutupi kawasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kena abu vulkanik itu Bali dan Lombok Tengah. Kalau di kaki Gunung Rinjani enggak ada," ujarnya.
Dia mengatakan semenjak penutupan tersebut, kegiatan pendakian tidak ada sama sekali. Meski demikian, para pendaki masih bertahan di sekitar kaki Gunung Rinjani.

"Masih ada 7 orang pendaki dari Bandung dan 5 orang pendaki dari Makassar menginap di sini dan menunggu dibukanya kembali pendakian," kata pemilik travel yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun tersebut.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram melaporkan abu vulkanik erupsi Gunung Barujari telah memasuki Kota Mataram.

Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan masyarakat.
Kepala BPBD Kota Mataram H Supardi mengatakan pihaknya segera memberikan informasi kepada masyarakat kota untuk waspada saat melakukan aktivitas di luar rumah.

"Petugas kami akan menyampaikan informasi terhadap kondisi ini melalui mobil 'calling' yang dilengkapi dengan pengeras suara dengan berkeliling kota," katanya.

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat saat melakukan aktivitas di luar rumah, kata dia, masyarakat sebaiknya menggunakan masker agar tidak menghirup secara langsung abu vulkanik yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Gunung Barujari dengan ketinggian 2.376 mdpl dilaporkan meletus dengan mengeluarkan asap dan debu pada Rabu (4/11). Menurut keterangan BNPB, sebaran abu ke arah barat daya hingga barat laut, ke arah Banyuwangi, Jawa Timur. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER