Kepemimpinan Agung Laksono Perlahan Ditinggalkan

Hafizd Mukti Ahmad & Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2015 12:19 WIB
"Saya mulai tak sependapat dengan Pak Agung pada 9 Agustus 2015 pascapenetapan KPU. Di situ saya ambil garis, saya stop," kata Yorrys Raweyai.
Wakil Presiden sekaligus Mantan Ketua umum Partai Golkar Jusuf Kalla (tengah) menyaksikan islah antara Ketua Umum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono (kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie (kanan), di Jakarta. Sabtu, 30 Mei 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu persatu pendukung Agung Laksono, Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasionl di Jakarta, pergi. Nusron Wahid yang sebelumnya mendukung Agung kini telah nyaman duduk sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Poempida Hidayatullah yang menyatakan permintaan maaf karena telah bergabung dengan kubu Agung, pun kembali ke naungan Aburizal Bakrie.

Yang terbaru adalah Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung, Yorrys Raweyai, yang sedari awal menolak munas Ical, bahkan menyatakan tidak sependapat lagi dengan visi dan misi Agung Laksono terhadap partai beringin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mulai tak sependapat dengan Pak Agung pada 9 Agustus 2015 pascapenetapan KPU (Komisi Pemilihan Umum). Di situ saya ambil garis, saya stop," kata Yorrys dijumpai wartawan di gedung parlemen, Jumat (6/11)

Dia menjelaskan, di masa awal dualisme kepengurusan Golkar, dirinya bersama Agung dan yang lain berusaha untuk tidak mengakui kepemimpinan Ical karena manajemen politik pemilik Group Bakrie itu dinilai tidak sesuai.

"Dulu kami bersepakat, kami punya idealisme yang sama. Kemudian kami mengulangi kesalahan itu, yang dibuat oleh Pak Agung dengan kelompoknya. Tidak usahlah," kata Yorrys.

Meskipun kini sudah menyatakan tidak sependapat lagi dengan Agung Laksono, memang Yorrys tidak serta merta menyatakan mendukung Ical.

Bagi Yorrys, dia bukan pendukung siapa pun. Bersama Tim Penyelamat Partai Golkar lainnya, Yorrys mengaku hanya akan bergerak mewujudkan rekonsiliasi partai.

"Saya bukan orangnya Agung. Saya bukan orangnya Aburizal. Dari pertama saya sudah posisikan sebagai tim penyelamat partai," tutur Yorrys.

Yorrys menegaskan, tidak akan ada Musyawarah Nasional Golkar dalam waktu dekat. Golkar saat ini hanya fokus kepada proses demokrasi pilkada serentak.

Sementara itu, seperti di kutip detikcom, Agung enggan menanggapi langkah yang dilakukan Yorrys dengan gerakan putar balik dukungan. Agung juga tidak merasa ditinggakan dan hingga saat ini hubungan dengan Ical baik-baik saja.

"Biasa saja. saya nggak mau komentar soal itu," kata Agung.

Agung merasa tak menunjuk Yorrys menjadi ketua tim pemenangan. "Kami ada tiga orang dari Munas Ancol, tiga orang dari Munas Bali yang tahu nama-namanya Pak Sekjen. Jadi tugasnya hanya mengatur jadwal kampanye," kata Agung. (pit/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER