KPAI Jadwalkan Bertemu RS Awal Bros Soal Dugaan Malapraktik

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2015 10:08 WIB
Komisioner KPAI Erlinda mengatakan, menemukan dugaan kuat akan terjadinya malpraktik yang dilakukan rumah sakit tersebut.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorum Ni'am Sholeh (ketiga kiri) menyampaikan pandangannya disaksikan Wakil Ketua Susanto (kedua kiri), Koordinator Satgas Perlindungan Anak Ilma Susianti (kiri), Asisten Komisioner Bidang Sosial dan Bencana Waspada (kanan), Direktur Yayasan Pemberdayaan Dompet Dhuafa M Sabet Abilawa (ketiga kanan) dan Kepala Humas BKKKS Jakarta Fianne Yoseano Waas saat peresmian Posko Perlindungan Anak Korban Asap di Kantor KPAI, Jakarta, Jumat (23/10). (AntaraFoto/ Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjadwalkan pertemuan dengan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi pada pekan ini menyusul pengaduan terkait dugaan malapraktik oleh orang tua bocah berusia 1 tahun 2 bulan, Falya, pada Jumat lalu. Falya meninggal dunia setelah kondisinya memburuk pascapemberian suntikan antibiotik atas penyakit dehidrasi ringan yang dideritanya. 

Komisioner KPAI, Erlinda, mengatakan KPAI juga akan mengadakan rapat pleno pada pekan ini untuk membahas langkah-langkah yang akan dilakukan komisi tersebut terkait aduan malapraktik RS Awal Bros. 
"Kami sudah merencanakan rapat pleno untuk kasus tersebut karena kami melihat dugaan malapraktik besar," kata Erlinda saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (9/11). 

Dugaan tersebut, kata Erlinda, menguat setelah pihak KPAI melakukan pengecekan dengan beberapa dokter di beberapa rumah sakit di Jakarta. Menurut keterangan beberap dokter yang ditanyai tim KPAI, terdapat dugaan kontradiksi dari pemberian obat dengan sakit yang diderita bocah Falya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya koordinasi dokter yang tidak praktik di RS Awal Bros. Mereka umumnya mengatakan ada kontradiksi, malapraktik salah kasih obat," kata Erlinda menjelaskan. 

Erlinda mengatakan, KPAI juga akan melakukan koordinasi dan investigasi untuk melakukan pengawasan atas kasus tersebut. KPAI meminta kepada pihak Dinas Kesehatan Kota Bekasi serta tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang melakukan investigasi atas kasus Awal Bros untuk memberikan jawaban jelas atas hasil investigasi tersebut. 

"Jangan sampai ditutup-tutupi. Karena Dinkes dan IDI ada kecenderungan menutup-nutupi kasus yang berkaitan dengan rumah sakit," ujar Erlinda. 

Erlinda menjelaskan, dari pengalaman aduan malapraktik yang masuk ke KPAI, gugatan malpraktik biasanya diajukan karena beberapa faktor, seperti tidak ada kejelasan rumah sakit kepada keluarga pasien dan tidak sinkronnya koordinasi perawat dan dokter. 
Sementara itu, pihak RS Awal Bros Bekasi telah berhasil dihubungi CNN Indonesia. Namun, pihak RS Awal Bros mengaku masih melakukan rapat dan meminta dihubungi beberapa jam ke depan. 

Sebelumnya, Rumah Sakit Awal Bros Bekasi digugat oleh orangtua dari bocah Falya (1,2 tahun) yang tewas setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut, pada awal November lalu. Falya awalnya divonis sakit dehidrasi ringan oleh pihak rumah sakit namun kondisinya memburuk setelah diberikan suntikan antibiotik hingga akhirnya meninggal dunia. 

Ibrahim Blegur, orangtua Falya, mengatakan dirinya bersama kuasa hukum M. Ihsan yang juga merupakan satgas perlindungan anak telah mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Jumat pekan lalu untuk mengantarkan surat somasi kepada RS Awal Bros Bekasi. 

"Hari Jumat lalu kami mendatangi KPAI untuk melaporkan pengaduan kasus dugaan malapraktik ini sekaligus memberikan somasi dengan tembusan kepada Polres, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kementerian Kesehatan, Kapolri, dan Badan Pengawasan Rumah Sakit," kata Ibrahim saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (8/11). 

Ibrahim mengatakan, melalui somasi tersebut, pihaknya meminta agar RS Awal Bros memberikan keterangan dan klarifikasi secara tertulis mengenai kondisi dan penyebab kematian bocah Falya. Sebabnya, sejak kesadaran Falya menurun hingga tewas di ruang ICU, pihak keluarga mengaku tidak pernah diberikan keterangan sama sekali oleh pihak rumah sakit mengenai penyebab pasti kondisi sang bayi melemah hingga meninggal.


(utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER