Kementerian Kelautan Tangkap Tiga Kapal Filipina

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 18:10 WIB
Menteri Susi mengatakan ketiga kapal tersebut telah melanggar kedaulatan Indonesia, sebab menangkap ikan di batas perairan teritorial negara.
Ilustrasi. (Detikcom/Dispenarmabar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menangkap tiga kapal asing asal Filipina yang memasuki perairan Indonesia. Ketiga kapal tersebut diduga menangkap ikan tanpa izin di wilayah Indonesia.

"Pengakapan tiga kapal Filipina dilakukan pada hari Minggu oleh KRI Hiu/BKO GKTI. Ketiga kapal tersebut merupakan jenis kapal pengangkut ikan," ujar Menteri KKP Susi Pudjiastuti di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa (10/11).

Ketiga kapal yang ditangkap tersebut yaitu KIA Trinity S-850 yang berisi enam anak buah kapal (ABK) asal Filipina dengan kemampuan angkut 109 Gross Tonnage (GT), F/B LBS 40 yang berisi tiga ABK asal Filipina dengan kemampuan angkut 18 GT, dan F/B CA Jhuan Jhuan berisi 23 ABK dengan kemampuan angkut 30 GT.
Ketika pertama kali ditangkap, kata Susi, kapal-kapal tersebut dalam posisi kosong. Namun ia menduga ketiga kapal tersebut telah memindahkan muatannya ke kapal penampung ikan yang berada di luar wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Muatannya memang nihil, tapi terindikasi ada kapal tremper (penampung ikan) lainnya yang sudah sempat membawa barang," ujar Susi.

Menurut Susi, perusahan pemilik ketiga kapal tersebut adalah Trinity Home Industry Davao Philipi dengan nama pemilik usaha bernama Alexis Lumbatan.

Susi menegaskan ketiga kapal tersebut telah melanggar kedaulatan Indonesia, sebab proses penangkapan ikan dilakukan di batas teritorial negara.

"Dalam peta, penangkapan dilakukan di Sulawesi Utara, tepatnya di sekitar wilayah Pulau Miangas," ujar Susi.
Tiga kapal Filipina dan para ABK-nya itu telah diamankan di Pangkalan Angkatan Laut Tahuna, Sulawesi Utara, untuk diperiksa.

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamada Muda Ari Soedewo mengatakan luasnya wilayah laut RI dan niat untuk mencuri, menjadi penyebab masih adanya kapal asing ilegal yang masuk ke perairan Indonesia.

Ari menyatakan personel TNI AL selalu melakukan patroli di wilayah perbatasan untuk mengantisipasi masuknya kapal asing ilegal. Meski memiliki keterbatasan, Ari menjamin prajuritnya tetap berupaya optimal dalam mengamankan kedaulatan negara. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER