Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan hari ini berencana akan menelusuri motif kandasnya kapal berbendera China di wilayah perairan Pulau Mundaga yang terletak di perbatasan antara Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.
Temuan kapal kandas pertama kali dilaporkan oleh nelayan sekitar kepada otoritas terkait, dan langsung dilakukan pengusutan. Kapal diketahui mengalami kerusakan Global Positioning System (GPS) sekitar pukul 04.00 WIB pada Sabtu (24/10).
Berdasarkan informasi dari Kementerian KKP, kapal bernomor CM 64029 A diketahui berangkat dari Hong Kong pada Sabtu (17/10) lalu, dengan tujuan Samudera Hindia untuk mengangkut ikan. Ketika ditemukan, kapal yang berciri pelampung berwarna hijau ini membawa muatan nihil atau palka terisi bahan bakar solar kurang lebih 40 ton.
Saat diperiksa, surat-surat atau dokumen kapal CM 64029 A ditemukan seluruhnya bertuliskan China. Namun dokumen nahkoda dan anak buah kapal (ABK) tidak ditemukan.
Kapal berbendera China ini, berkapasitas 250.48 gross ton (GT). Adapun nahkoda kapal diketahui bernama Yang Hui. Sementara, ABK berjumlah lima orang, yaitu, Lim Hui (34), Lim Aui (39), Tan Ui (38), Tan Yong (32), dan Cok Keng Meng (35).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNN Indonesia bersama rombongan wartawan dan tim dari Kementerian KKP, menaiki Kapal Pengawas Perikanan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) jenis Hiu Macan 01, untuk menuju lokasi kapal yang kandas.
Perjalanan menuju Pulau Mundaga dari Stasiun Pelabuhan PSDKP, Sungai Rengas, Pontianak, membutuhkan waktu sekitar 9-12 jam. Rencananya, rombongan berangkat pada pukul 23.00 WIB, dan diperkirakan sampai pada pukul 07.00 WIB esok (28/10) pagi.
Hingga kini, berdasarkan informasi, kapal berbendera China tersebut masih terdampar dan telah dijaga oleh petugas, karena mengalami kebocoran.
(pit)