APHI Minta Polisi Cari Bos Pembalakan Liar Pembakar Hutan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 08:01 WIB
APHI mencatat akibat kebakaran hutan yang terjadi, pasokan kayu hutan tanaman industri (HTI) di kuartal III 2015 turun 29 persen menjadi 6,56 juta meter kubik.
APHI mencatat akibat kebakaran hutan yang terjadi, pasokan kayu hutan tanaman industri (HTI) di kuartal III 2015 turun 29 persen menjadi 6,56 juta meter kubik. (Detikcom/Pendam Sriwijaya).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto meminta pihak kepolisian untuk mengembangkan penyelidikan kasus pembakaran hutan kepada perusahaan yang melakukan pembalakan liar. Purwadi menyebut pembakaran hutan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ilegal.

Anggota APHI menurutnya tidak dapat menguasai dan mengontrol segala tindakan di luar lahan perusahaan.

"Kami menjadi korban dari tuduhan pembakaran hutan ini padahal yang ilegal itu banyak. Masyarakat memang melakukan pembakaran, tapi cari tahu siapa dalang di belakang mereka. Dalang itulah yang selama ini melindungi dan membiayai pembakaran hutan," ucap Purwadi, Rabu (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

APHI mencatat akibat kebakaran hutan yang terjadi selama lebih dari dua bulan terakhir, pasokan kayu hutan tanaman industri (HTI) di kuartal III 2015 turun 29 persen menjadi 6,56 juta meter kubik (m3) dibandingkan dengan kuartal II sebanyak 9,26 juta m3.

Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan TNI di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan sendiri telah menemukan area pembalakan liar di kawasan hutan konservasi yang sudah ditinggalkan pelakunya.

Wakil Komandan Satgas Darat Kebakaran Hutan dan Lahan Letkol Wahyu mengatakan penemuan kawasan pembalakan liar ini terjadi sepekan lalu setelah tentara menemukan jalan rintis berbahan kayu yang tertutup pohon-pohon besar.

"Jika tidak dilakukan pemantauan langsung dengan berjalan kaki maka tidak bisa ditemukan kawasan pembalakan liar ini, karena jika dipantau dari udara, tidak bisa terlihat. Jalan ini tertutup rimbunnya hutan," kata Wahyu.

Aparat menemukan tenda-tenda yang sudah ditinggalkan pembalak, termasuk beberapa unit sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut kayu.

"Kasus ini terus dikembangkan, dan sudah dilaporkan ke kepolisian untuk ditindaklanjuti," katanya.

Ia menceritakan, asal muasal penemuan kawasan pembalakan liar ini, setelah data citra satelit BNPB menunjukkan munculnya titik api baru di kawasan mineral (bukan lahan gambut).

Setelah ditelurusi petugas Satgas menemukan kawasan pembalakan liar. Api bersumber dari pembakaran jerami, dan sisa-sisa ranting dari pohon yang sudah dipotong oleh pelaku illegal logging.

Selain memantau secara langsung, Wahyu menyebut TNI juga fokus memberikan sosialisasi ke warga terutama di kawasan Ogan Komering Ilir yakni Cengal, Pedamaran, dan Sungai Menang, untuk mengingatkan agar tidak membakar lahan untuk tujuan pembersihan.

Sebanyak 1.000 orang personel TNI juga disebutnya masih bersiaga di Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Ogan llir. Sedangkan total personel jika digabung dengan personel TNI di daerah menjadi 2.328 orang. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER