Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan fenomena kekeringan masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga akhir 2015.
Namun saat ini sejumlah daerah di bagian Sumatera dan Papua telah memasuki musim hujan. Beberapa di antaranya di Aceh bagian utara dan tengah, sebagian besar Sumatera Utara, Riau bagian Barat, dan Jayapura.
Mundurnya awal musim hujan ini ditengarai sebagai akibat dari fenomena El Nino yang cukup panjang. Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, hingga saat ini El Nino masih berada pada kisaran intensitas kuat dengan nilai indeks 2,31 naik menjadi 2,42.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, pergerakan suhu muka laut yang hangat ke wilayah Pasifik Barat menandakan awal proses peralihan dari El Nino ke kondisi netral.
Demikian pula dengan suhu muka laut yang hangat di atas perairan Indonesia telah memasuki bagian utara Indonesia, yaitu di Selat Karimata, Selat Makassar, dan perairan Maluku bagian utara. Hal ini meningkatkan pasokan uap air di wilayah Indonesia.
Secara keseluruhan, Indonesia memasuki musim hujan pada bulan depan. Namun pada Januari-Februari 2016, di Sumatera bagian utara justru memasuki musim kemarau lagi, termasuk di Riau.
BMKG memberikan catatan khusus untuk wilayah Riau. Andi menyampaikan, potensi terbakarnya lahan di Riau bisa menjadi lebih tinggi karena di sana mayoritas lahan gambut. Dengan peringatan dini, dia berharap langkah awal kewaspadaan bisa ditingkatkan.
"Riau kami beri catatan karena lahan gambut, sebetulnya terjadi juga di wilayah timur tapi karena bukan lahan gambut kami tidak memberikan catatan," katanya.
Deputi Klimatologi BMKG Nurhayati menyatakan, El Nino masih berlangsung sampai April 2016. "Secara umum lebih kering dari tahun 2014," katanya.
(obs)