Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengaku sebagai inisiator diubahnya nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah.
Dia menceritakan, usulan perubahan nama tersebut telah disampaikannya pada elite partai politik KIH, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Perubahan ini, ujar Zulkifli, juga telah dikomunikasikan bersama Presiden Joko Widodo sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan, tolong jangan lagi KMP KIH. Saya usulkan, partai yang bergabung dengan pemerintah, mendukung atau yang tidak mendukung," ujar Zulkifli di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Jumat (13/11).
Dia mengaku tidak mengikuti pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana pada Kamis (12/11) malam karena itu merupakan pertemuan rutin KIH. Menurutnya, setelah perubahan nama, PAN nantinya akan mulai mengikuti pertemuan sebagai partai pendukung pemerintah.
"Kalau pendukung pemerintah mengundang, saya datang" katanya.
Sebelumnya, hal serupa disampaikan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Dia memastikan pihaknya akan ikut dalam pertemuan selanjutnya, termasuk bersama Presiden Jokowi apabila diundang.
KIH, koalisi pendukung Jokowi-JK saat Pilpres 2014, rutin melakukan pertemuan yang kemudian hasilnya akan disampaikan ke Presiden Jokowi.
Pasca bergabungnya PAN ke pemerintahan pada bulan lalu, tercatat setidaknya ada dua pertemuan yang dilakukan KIH. Pekan lalu di kediaman Megawati Soekarnoputri dan kemarin malam di Istana Negara.
Pergantian nama KIH menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah merupakan salah satu hasil pertemuan bersama Presiden Jokowi kemarin.
Namun, perwakilan PAN sama sekali tidak hadir dalam kedua pertemuan tersebut. Eddy mengaku hasil pertemuan tersebut sama sekali tidak dikomunikasikan ke PAN.
Dia menilai hal tersebut wajar karena PAN tidak menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Hebat.
(bag)