Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai NasDem Johnny G Plate menampik pergantian nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah (P4) hanya untuk mengakomodir Partai Amanat Nasional.
Menurutnya, pergantian nama koalisi dilakukan untuk mendukung program pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla nantinya selama empat tahun.
"KIH memang hanya relevan untuk Pilpres. Selanjutnya perlu lebih spesifik. Pemerintah perlu mendapatkan dukungan politik agar kuat menjalankan pemerintahan dan program pembangunan negara," ujar Johnny saat dihubungi, Jumat (13/11).
Wakil Ketua Fraksi NasDem menilai dengan perubahan nama tersebut, maka terbuka pintu bagi partai-partai yang saat Pilpres tak mendukung Jokowi-JK untuk bergabung saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, selama ini Indonesia memang tidak mengenal sistem pemerintahan oposisi.
"KMP terbuka peluangnya bergabung P4, sukseskan pembangunan nasional bersama pemerintah," katanya.
Kamis (12/11) malam, elit partai politik Koalisi Indonesia Hebat menemui Presiden Joko Widodo di Istana. Salah satu hasil pertemuan adalah digantinya KIH menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku sebagai inisiator dari dirubahnya nama koalisi tersebut. Usulan itu sebelumnya telah disampaikan ke para ketua umum partai KIH, termasuk Presiden Jokowi.
Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy mengatakan pertemuan itu membahas konstelasi politik dan konsolidasi KIH.
Selain itu juga membahas hal-hal yang terkait dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK dan kinerja parlemen.
(pit)