Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam keras terjadinya serangan teror di Paris yang menimbulkan banyak korban. Muhammadiyah memandang bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan yang
fasad fil-ardh atau perusakan di muka bumi.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan, apapun alasannya, yang terjadi di Paris merupakan perbuatan yang menghancurkan kehidupan sesama. Ia menilai kalangan agama harus bersatu mengutuk perbuatan yang berlawanan dengan nilai-nilai luhur agama dan kemanusiaan yang utama.
“Perbuatan yang penuh kekerasan seperti itu tidak boleh ditoleransi atas nama apapun. Pesan Allah sangatlah jelas, barangsiapa membunuh satu nyawa, sama dengan membunuh seluruh umat manusia. Siapa yang menyelamatkan satu jiwa, sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/11).
Haedar menyatakan Muhammadiyah juga ikut berduka cita kepada korban dan keluarganya. Ia menilai semua pihak harus memberi empati kepada keluarga korban sebagai wujud ekspresi kemanusiaan yang damai dan menyelamatkan, sebagaimana pesan luhur Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kelompok apapun yang berada di balik peristiwa tersebut, lebih-lebih kalau ada yang memakai atribut Islam, sangat tidak bertanggungjawab dan tidak mewakili Islam. Islam tidak mengajarkan kekerasan dan tindakan brutal,” tegasnya.
Di sisi lain, Haedar menilai semua pihak tidak boleh berasumsi dan memberikan stigma terhadap Islam dan umatnya. Ia berharap saudara-saudara Muslim di Eropa semakin menjalin komunikasi yang positif dan proaktif dengan berbagai pihak untuk meningkatkan integrasi sosial dengan masyarakat Benua Biru tersebut.
“Islam itu Rahmatan Lil 'alamin dan umat Islam harus membawa misi damai dan rahmat bagi lingkungannya,” jelas Haedar.
Sebelumnya, Anggota Parlemen Perancis, Jean-Pierre Gorges mengungkapkan melalui akun Facebook miliknya bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri pada serangan Paris pada Jumat (13/11) lalu berhasil teridentifikasi dengan nama Ismael Omar Mostefai.
Dikutip dari
CNN, belum banyak informasi soal Mostefai. Gorges memaparkan bahwa Mostefai tinggal di kota Charters, Perancis hingga tahun 2012. Gorges sendiri merupakan gubernur kota Charters.
Menurut
International Business Times, Mostefai merupakan salah satu dari delapan teroris yang meluncurkan serangan mematikan di berbagai tempat di Paris pada Jumat. Tujuh di antara delapan teroris itu tewas dalam bom bunuh diri yang mereka luncurkan.
(gir/gir)