Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku geram dengan keadaan di Jakarta yang dianggapnya sudah terlambat untuk diatur. Banyaknya oknum yang bermain membuat kondisi Jakarta sulit untuk membaik.
Basuki menyoroti kotornya sungai-sungai di Jakarta yang akhirnya menyebabkan banjir di mana-mana. Pengerukan yang telah dilakukan pemerintah provinsi pun tetap saja mendapatkan pembangkangan dari petugas pembersih.
"Oknum Dinas Pekerjaan Umum menginginkan swasta yang melakukan pengerukan. Namun swasta itu hanya mengaduk-ngaduk saja," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/11)
Tak hanya itu, oknum pekerja alat berat yang tersedia di lokasi pun tak jarang melakukan pembangkangan. Oknum-oknum tersebut dikatakan Ahok enggan bekerja di atas 10 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Ahok memiliki harapan pada 2016 oknum-oknum tersebut sudah hilang dan bisa membuat keadaan di Jakarta bisa lebih baik dibandingkan sekarang.
"Saya harap 2016 makin bersih dari oknum yang tidak mau mengerjakan alat berat. Saat ini juga Dinas Kebersihan kerja dengan lumayan," ujar Ahok.
Satu hal lain yang disayangkan oleh Ahok adalah tanah-tanah di Jakarta yang sudah dikuasai pihak-pihak tertentu. Fakta tersebut pada akhirnya menyebabkan relokasi ataupun normalisasi untuk antisipasi banjir sulit dilakukan.
"Sekarang jika ingin melakukan penggeseran orang-orang malah mengklaim mereka sudah tinggal dari tahun 1950 atau 1970," kata Ahok.
"Iya saat itu Jakarta belum banjir tapi sekarang mau digeser ke kanan atau kiri sudah penuh orang dan sungainya pun banyak tidak dikeruk. Baru akhir-akhir ini kita bisa keruk besar-besaran."
(bag)