Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani hari ini, Jumat (13/11), memimpin rapat koordinasi menteri tentang "Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor".
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, tidak ada menteri lain yang menghadiri rakor tersebut. Saat ini rakor masih berlangsung.
Dalam rakor yang diadakan pagi ini, baru terlihat Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puan mengatakan, pada awal 2015 telah terjadi 375 peristiwa banjir dan 402 titik rawan longsor. Rakor ini dilakukan pemerintah sebagai langkah penentuan kebijakan terkait bencana longsor dan banjir.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan dimulai pada akhir November hingga awal Desember. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2016.
Tingkat intensitas hujan yang tinggi membawa dampak banjir dan longsor di banyak daerah.
"Kami memberikan catatan untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat Indonesia berkaitan dengan musim hujan," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di kantornya, Jalan Angkasa 1 Kemayoran, Jakarta, Rabu lalu.
Andi menyebutkan beberapa daerah rawan banjir di Indonesia yaitu, Sumatra Utara, Padang, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, dan Palembang.
Sementara daerah rawan banjir di Pulau Jawa di antaranya Banten, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sedangkan wilayah lainnya di Kalimantan, Sulawesi Selatan, Maluku bagian selatan, Ambon, dan Papua.
"Ini (banjir) untuk Februari puncaknya," kata Andi.
Dia juga menyebutkan daerah rawan longsor di Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu Bengkulu, Aceh, Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian tengah, Pacitan, Madiun, Lamongan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Ambon, dan Papua.
(rdk)