Kulon Progo, CNN Indonesia -- Ribuan warga menghadiri pemakaman Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam IX di Astana Girigondo, Kabupaten Kulon Progo hari ini, Ahad (22/11).
KPH Tjondrokusumo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan setelah dilakukan pemakaman, keluarga akan menggelar doa selama tujuh hari.
"Mulai nanti malam, kekuarga menggelar doa bersama yakni membaca Surat Yasin selama tujuh hari," kata Tjondrokusumo usai pemakaman di Astana Girigondo seperti dilansir dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjokrokusumo mengatakan, keluarga juga akan menyelenggarakan acara selamatan untuk 40 hari, 100 hari hingga 1.000 hari. "Kami menggelar doa untk keselamatan," katanya.
Sementara itu, Juru Kunci Makam Astana Girigondo Mas Wedono Wasyludin mengatakan, tiga hari sebelum meninggalnya Kanjeng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX, keluarga Puro Pakualam meminta masyarakat dan abdi dalem di Komplek Astana Girigondo diminta untuk mendoakan kesehatan dan keselamatan.
"Pihak kelaurga minta bantuan doa, untuk kesembuhan beliau. Kamudian, pada Rabu (18/11), kami menggelar doa bersama di Masjid Girigondo," ujarnya.
Selain itu, kata dia, abdi dalem Puro Pakuaman dan masyarakat Kulon Progo akan menggelar doa selama tiga hari di Masjid Giridondo.
"Kami sudah melakukan doa bersama sejak Sabtu (21/11) sampai Senin (23/11)," tuturnya.
Pelepasan Jenazah oleh MendagriSementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewakili Presiden Joko Widodo dalam upacara pelepasan jenazah Sri Paduka Paku Alam IX di Puro Pakualaman.
Selain Tjahjo Kumolo, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin.
Tjahjo Kumolo dalam sambutannya mengatakan, Presiden beserta keluarga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX.
Presiden Jokowi berhalangan hadir karena saat ini masih ada tugas negara di Malaysia. "Atas nama Presiden Joko Widodo dan pribadi presiden beserta keluarga menyampaikan rasa duka yang mendalam," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, selama ini pemerintah menilai almarhum sebagai wakil gubernur dengan keteladanan dan dedikasi yang baik. Hal itu ditunjukkan dengan komitmen menjalankan roda pemerintahan di Yogyakarta bersama Gubernur DIY, Sri Sultan HB X.
"Beliau selama tiga kali menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana mewujudkan tata kelola pemerintahan yang mempunyai jati diri dan mempunyai ciri khas yang ada di DIY," kata dia.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, atas nama pemerintah pusat menyampaikan penghargaan atas pengabdian KGPAA Paku Alam IX selama menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY.
"Pengabdian almnarhum yang selama ini dilakukan dengan sepenuh hati ditujukan untuk kepentingan masyarakat daerah bangsa dan negara," kata Tjahjo Kumolo.
Selain dihadiri perwakilan dari pemerintah pusat, acara pelepasan jenazah dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan keluarga, puluhan pejabat daerah, kerabat Puro Paku Alaman, serta ratusan masyarakat Yogyakarta.
(rdk/rdk)