Ahok: Saya Bisa Dipidana Jika Menolak Diperiksa BPK

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 09:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Ahok mencurigai ada upaya pihak tertentu untuk menjegal dan mencopot dirinya dari kursi nomor satu Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjalan menuju Gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Senin (23/11). (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan kecurigaan atas adanya upaya pihak tertentu untuk menjegal dirinya dari posisi nomor satu di Jakarta. Kecurigaan tersebut disampaikan setelah Ahok menjalani pemeriksaan terkait pembelian lahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Rumah Sakit Sumber Waras.

"Jika dilihat dari tendensinya, memang menginginkan agar saya tidak jadi Gubernur," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/11).

Ahok kemudian menyampaikan keberatannya terkait keputusan Badan Pemeriksa Keuangan yang enggan membuka pemeriksaan dirinya ke publik.
"Mereka tidak mau proses tanya jawab dibuka agar masyarakat mengetahui pertanyaan yang dilontarkan tendensius atau tidak," kata Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya mempermasalahkan proses pemeriksaan yang tak terbuka, Ahok juga menyayangkan sikap BPK yang tidak memperbolehkan stafnya untuk membantu menjawab pertanyaan para auditor BPK.

"Staf saya mau bantu cari berkas saja tidak boleh. Saya mana tahu berkas sebanyak itu," kata Ahok.
Meski demikian, Ahok akan terus mengikuti proses hukum yang berlaku. Sebabnya, kata Ahok, jika dia menolak untuk diperiksa oleh BPK, nanti dia bisa ditafsirkan sebagai tidak kooperatif.

"Nanti bisa dipidana saya," ujar Ahok.

Jika Ahok dipidana lantaran tidak kooperatif dengan BPK, maka dia bisa dipecat dari jabatan Gubernur DKI Jakarta. Pemecatan itu, katanya, hanya bisa dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.

Sebelumnya Ahok meminta maaf secara terbuka kepada BPK terkait upaya Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan merekam pemeriksaannya di kantor lembaga akuntan negara itu.
Ahok menyatakan, awalnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merekam pemeriksaannya oleh tim investigasi BPK karena khawatir hasil tanya jawab itu akan diputarbalikkan.

"Terus terang, saya dipenuhi prasangka buruk kepada semua auditor. Bagi saya, Laporan Hasil Pemeriksaan yang dihasilkan BPK DKI Jakarta tendensius karena tidak memasukan beberapa hal sehingga ada misleading," ujar Ahok kemarin.

Ahok mengatakan, auditor-auditor BPK Pusat ternyata profesional dan tidak seperti apa yang ia bayangkan. Ia dapat menerima aturan bahwa terperiksa harus menghadapi tim investigasi sendirian tanpa bantuan staf. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER